Apa itu ROAS (Return on Ad Spend)? Simak Panduan Lengkapnya!

Apa itu ROAS (Return on Ad Spend)? Simak Panduan Lengkapnya!

Kalau ingin mengukur seberapa efektif campaign yang kita jalankan, kita perlu memahami apa itu ROAS, alias Return on Ad Spend. Ya, ROAS merupakan salah satu metrik yang paling efektif untuk mengukur efektifitas campaign dalam digital marketing.

Dengan menghitung ROAS, kita bisa menganalisa apakah biaya yang keluar setara dengan hasil yang diperoleh. Hasil inilah yang kemudian mempengaruhi apa langkah selanjutnya yang perlu kita ambil terhadap campaign. Apakah ideal untuk kita scale up? Atau ternyata diam- diam boncos dan harus ganti strategi?

Apa itu ROAS (Return on Ad Spend)?

Saat menjalankan campaign digital marketing, ada berbagai cara dan metrik yang bisa kita gunakan untuk mengukur kesuksesan sebuah campaign. Beberapa metrik yang kerap menjadi acuan antara lain reach, impression, CTR dan Conversion Rate.

Selain metrik ini, ada juga yang kita sebut dengan ROAS, atau Return on Ad Spend. ROAS adalah metrik marketing yang mengukur revenue (pendapatan) yang diperoleh dari seluruh biaya yang keluar saat menjalankan campaign berbayar.

Sederhananya, ROAS adalah indikator untuk mengukur keberhasilan pemasaran digital berdasarkan pendapatan yang diterima per rupiah yang digunakan untuk beriklan. Semakin tinggi ROAS, artinya iklan semakin efektif untuk menghasilkan pendapatan.

Itulah mengapa saat menjalankan sebuah campaign, seorang marketer perlu menandai dan mengelompokkan iklannya, agar bisa dievaluasi seberapa efektif iklan tersebut menghasilkan revenue.

Marketer juga bisa menggabungkan nya dengan Customer Lifetime Value (CLV) untuk menganalisa lebih lanjut mana strategi paling ampuh dan berapa budget yang dibutuhkan. Dengan begitu, marketer bisa mengambil keputusan yang lebih jelas untuk optimasi campaign yang berjalan.

Mengapa ROAS Penting?

via Freepik.com

Seperti yang Panda sebutkan, ada banyak metrik dalam digital marketing yang patut menjadi pertimbangan kita. Namun, seberapa penting dan seberapa butuh sih untuk menghitung ROAS?

Sangat penting! Dengan analisa ROAS, perusahaan dapat mengetahui apakah strategi marketing dan iklan yang berjalan memberi hasil yang sepadan atau tidak. Revenue pada umumnya adalah tujuan utama dari beriklan, kecuali jika goal nya memang brand awareness.

Tanpa menghitung ROAS, perusahaan tidak akan bisa memantau seberapa efektif iklan yang berjalan dalam mendatangkan revenue. Sebaliknya, dengan memperhitungkan Return on Ad Spend, marketer bisa menggali informasi yang komprehensif untuk mengoptimalkan iklan dalam menghasilkan revenue.

Return on Ad Spend yang tinggi bisa menjadi indikasi kesuksesan kampanye bisnis. Terutama jika ini berkaitan dengan peluncuran produk baru.

Fungsi ROAS dalam Bisnis

Setelah memahami apa itu Return on Ad Spend dan seberapa penting metrik ini, langkah selanjutnya adalah mengetahui apa saja fungsi dari metrik yang satu ini.

Dalam analogi sederhana, ROAS merupakan alat yang berguna untuk menghitung besaran keuntungan yang perusahaan peroleh dari sebuah iklan. Dengan begitu, perusahaan tahu berapa banyak modal yang keluar dari investasi iklan dan seberapa banyak keuntungan yang dihasilkan.

Selain itu, apa saja fungsi lain dari Return on Ad Spend? Antara lain sebagai berikut :

  • Mengoptimalkan iklan untuk meningkatkan CTR & konversi.
  • Menargetkan iklan ke audiens yang tepat dengan iklan.
  • Menciptakan konten iklan yang menarik dan relevan dengan produk dan layanan.
  • Memudahkan menentukan strategi pemasaran yang baik untuk mencapai target pemasaran.
  • Membantu pebisnis untuk melakukan perencanaan strategi pemasaran berikutnya.

Cara Menghitung ROAS

Setelah mengetahui fungsi dan manfaat dari Return on Ad Spend, langkah selanjutnya adalah menghitung efektivitasnya untuk sebuah kampanye. Untuk menghitung ROAS, ada beberapa data yang perlu kita persiapkan. Antara lain data pendapatan kotor (gross revenue) sebuah iklan dan data besaran biaya yang keluar untuk membuat iklan.

Selanjutnya, Anda bisa menghitung ROAS dengan rumus dasar berikut : 

ROAS : Revenue Campaign/Ad Spend

Study Case : 

Toko Panda mempromosikan produknya melalui Google Ads dan Facebook Ads selama satu bulan. Setelah campaign berjalan, perusahaan ingin menghitung besaran ROAS dari campaign yang dilakukan.

Perusahaan kemudian mengumpulkan data- data biaya dan pendapatan dengan rincian berikut : 

  • Biaya Iklan Facebook Ads = Rp 2.400.000
  • Biaya Iklan Google Ads = Rp 4.600.000
  • Gross Revenue = Rp 35.000.000

Jadi untuk menghitung ROAS nya adalah sebagai berikut : 

ROAS = Gross Revenue/Ad Spend
ROAS = 35.000.000/(2.400.000+4.600.000) = 5:1


Dari studi case ini, ROAS dari campaign ini adalah Rp 5 atau 5:1. Artinya, setiap Rp 1 rupiah yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk beriklan, perusahaan mendapatkan keuntungan hingga Rp 5.

Apakah ini angka yang bagus? Pada umumnya, saat ROAS sama dengan atau di atas 100%, dapat disimpulkan bahwa iklan bekerja efektif dan memberikan keuntungan untuk perusahaan.

Selanjutnya, perusahaan dapat menentukan apakah iklan layak untuk dilanjutkan, dioptimasi atau berhenti dan ganti strategi.

Cara Meningkatkan ROAS

Sudah tahu berapa angka ROAS dari campaign terakhir iklan Anda? Belum puas dengan hasilnya?

Berikut beberapa cara yang bisa sobat Panda terapkan untuk meningkatkan Return on Ad Spend :

1. Perhatikan Akurasi Angka

ROAS bisa menjadi acuan dan bermanfaat hanya bila angkanya akurat. Jadi, penting sekali untuk memastikan akurasi data yang menjadi perhitungan. Sudahkah Anda memasukkan semua biaya pengeluaran iklan? Perlu kah untuk menambahkan data penjualan offline dan keuntungan tidak langsung lainnya?

Semakin akurat data yang digunakan, tentu semakin baik hasilnya. Sebaliknya, jika data tidak akurat, hasilnya justru bisa menjerumuskan.

2. Mengurangi Biaya Iklan

Besar kecilnya Return on Ad Spend bersinggungan langsung dengan biaya iklan. Jadi penting sekali untuk memastikan biaya pengeluaran iklan juga efektif dan efisien.

Beberapa upaya yang bisa Anda gunakan untuk efisiensi biaya iklan : 

Menjalankan iklan sendiri vs menggunakan jasa digital marketing, mana kira- kira yang lebih efektif?

Gunakan target audiens yang spesifik untuk meningkatkan potensi konversi.

Lakukan A/B testing untuk mencari tahu iklan yang kinerjanya paling efektif.

3. Identifikasi Isu yang Tidak Berkaitan dengan Campaign

Hal ini bisa saja terjadi. Angka ROAS rendah ternyata bukan karena performa iklan buruk. Namun ini terjadi karena hal lain di luar campaign.

Misalnya saja angka Return on Ad Spend yang rendah namun sebenarnya penjualan meningkat tinggi. Ini bisa saja terjadi karena harga produk kita terlalu rendah. Atau di kasus lain, ROAS rendah namun CTR tinggi, ini bisa terjadi karena faktor lain.

Hal yang bisa memicu ini terjadi antara lain : 

  • Copywriting yang kurang menarik.
  • Landing page yang kurang berkualitas menyebabkan bounce rate tinggi)/
  • Call to Action (CTA) yang kurang jelas.
  • Penawaran kurang menarik dan harga terlalu mahal.
  • Proses checkout terlalu panjang dan sulit dipahami.

Kesimpulan

Saat semua go digital dan jenis campaign makin beragam, godaan untuk mencoba berbagai jenis campaign pun muncul. Tentu saja itu tidak masalah, namun dalam hal digital marketing, pengukuran adalah hal penting yang wajib dilakukan. Bukan asal ikut- ikutan.

ROAS (Return on Ad Spend) sendiri merupakan salah satu metrik untuk mengukur keberhasilan pemasaran digital untuk perusahaan. Dengan ROAS, pebisnis bisa memastikan apakah iklan mereka menghasilkan pendapatan yang sebanding dengan biaya iklan atau tidak.

Jika belum mencapai hasil optimal, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan ROAS. Antara lain seperti memastikan akurasi angka, efektivitas biaya iklan, serta mengidentifikasi isu yang tidak berkaitan langsung dengan iklan.

Semoga bermanfaat!

Apa itu Influencer, Jenis- Jenis dan Manfaatnya untuk Bisnis

Apa itu Influencer, Jenis- Jenis dan Manfaatnya untuk Bisnis

Istilah influencer pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita. Kendati demikian, selalu menarik untuk mengupas lebih lanjut tentang apa itu influencer, dan perannya dalam bisnis digital yang kita geluti.

Influencer sudah dikenal luas sebagai salah satu strategi pemasaran brand dan bisnis, terutama bisnis online. Anda bisa menerapkan strategi ini bersamaan dengan strategi iklan di media sosial dan strategi organik lainnya. Siap untuk mengenal strategi ini lebih jauh lagi?

Pengertian Influencer

Influencer berasal dari kata influence, yang artinya mempengaruhi. Arti dari Influencer adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi orang lain karena kapasitas ia miliki. Kapasitas disini artinya adalah pengetahuan, kemampuan, otoritas, posisi, atau hubungannya dengan audiens.

Dalam lingkup pemasaran, influencer adalah pihak yang bisa mempengaruhi keputusan pembelian target audiens. Lebih jauh lagi, para tokoh influence diharapkan bisa mempengeruhi persepsi dan preferensi audiens terhadap sebuah brand.

Influencer juga bisa berarti seseorang yang bisa mengubah cara berpikir dan bertindak orang lain. Perubahan ini bisa terjadi di setiap aspek kehidupan orang tersebut. Bukan hanya perubahan yang bersifat komersial, namun juga bisa berdampak pada aspek lain. Misalnya saja ideologi dan mindset.

Di samping peran utama, perlu kita pahami juga kalau peran para influence ini bukan sebagai alat marketing semata. Mereka juga merupakan aset social relationship yang bisa kita ajak sebagai partner kolaborasi untuk mencapai tujuan tertentu.

Di era digital seperti ini, menjadi seorang influencer adalah pilihan karir, bukan sekedar hobi. Jangan heran, saat ini semakin banyak yang mencoba mengkategorikan influencer untuk mengetahui peluang karir terbaik di industri.

Jenis- jenis Influencer

Dalam social media marketing, influencer dikelompokkan berdasarkan media yang mereka gunakan dan jumlah follower. Dalam segmen ini, Panda akan membagi jenis- jenis influencer berdasarkan jumlah follower dan juga media yang mereka gunakan.

A. Jenis Influencer Berdasarkan Jumlah Follower nya

1. Nano

Bicara tentang jumlah follower, nano endorser adalah jenis influencer yang mempunyai jangkauan paling kecil, dengan jumlah follower antara 1000 sampai 10.000 orang.

Meski jumlah followernya sedikit, tipe endorser ini cenderung saling mengenal dekat dengan follower mereka dan lebih saling berinteraksi di media sosial. Dengan begitu, nano influencer cenderung punya engagement yang semakin kuat.

Tipe nano influencer idealnya mempunyai engagement yang kuat dan tingkat kepercayaan sangat tinggi dari follower mereka. Biaya yang perlu kita keluarkan untuk menggunakan jasa nano endorser ini juga terbilang sangat terjangkau.

2. Micro

Micro influencer atau endorserberada satu tingkat lebih tinggi dari nano, dengan jumlah follower 10.000 sampai 100.000. Mereka biasanya adalah orang- orang dengan kapabilitas di bidang tertentu, seperti kesehatan, kecantikan, psikologi, dan lainnya sebagainya.

Tidak heran, tipe endorser ini cenderung mempunyai kepercayaan tinggi dari target audiens nya. Selain itu, jumlah follower yang tidak terlalu banyak membuat interaksi influencer dengan para follower nya cenderung kuat.

Bahkan menurut studi, potensi audiens membeli produk dari rekomendasi micro influencer mencapai 82%!

Selain itu, mikro influencer mempunyai audiens yang lebih spesifik dari industri tertentu. Dengan memahami audiens mereka, konten yang jenis endorser ini hasilnya akan lebih relevan dengan follower nya.

Biaya untuk menggunakan jasa mikro influener juga terbilang masih terjangkau.

3. Macro 

Selanjutnya, macro influencer adalah kategori publik figur ang mempunyai jumlah follower antara 100.000 sampai 1 juta follower. Jumlah follower yang semakin banyak, artinya jangkauan audiens dan pesan menjadi lebih lebar.

Engagement antara influencer dan follower nya tetap ada, tapi cenderung kurang kuat. Dengan jaminan eksposur yang lebih tinggi, brand perlu mengeluarkan budget yang lebih besar dari dua kategori sebelumnya.

4. Mega/ Premium

Mega influencer atau premium adalah mereka yang termasuk ke dalam kategori top endorser dengan jumlah pengikut jutaan. Mereka yang masuk kategori ini biasanya adalah artis, influencer, atau pemuka yang sudah mempunyai otoritas tinggi.

Jumlah follower yang sangat banyak memungkinkan konten influencer mendapatkan eksposur yang luas dalam waktu singkat. Namun tentu saja, biaya yang harus dikeluarkan menjadi cukup besar.

B. Jenis Influencer Berdasarkan Media nya

1. Selebgram

Istilah selebgram merupakan akronim dari selebriti Instagram. Selebgram bisa kita artikan sebagai seseorang dengan bases follower yang cukup banyak sehingga mempunyai otoritas yang baik di platform tersebut.

Selebgram bisa jadi adalah seorang artis atau mereka yang sudah sering wara- wiri di layar kaca, atau ada juga mereka yang membangun basis follower dan menjadi influencer setelah jumlah follower mereka banyak.

Seperti yang kita tahu, Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah pengguna Instagram terbesar di dunia. Tidak heran, influencer bertumbuh subur di platform ini. Dan tentu saja, kepopuleran selebgram bisa Anda andalkan untuk mempromosikan produk di platform ini.

Beberapa contoh selebgram pouler antara lain Awkarin, Anya Geraldine, Rachel Vennya, dan banyak juga selebriti- selebriti tanah air lainnya.

2. Seleb TikTok

Seperti namanya, seleb TikTok adalah influencer yang berada di platform TikTok. Mereka merupakan deretan kreator konten yang populer dan mempunyai basis follower besar.

Seiring dengan pertumbuhan TikTok yang semakin besar dan populer di Indonesia, seleb TikTok juga bermunculan. TikTok cocok untuk bisnis yang menggunakan audiens usia muda sebagai target audiens.

3. YouTuber

YouTuber adalah istilah untuk konten creator di YouTube, yang mengunggah konten dan informasi di platform YouTuber. YouTube juga menjadi salah satu platform endorsement yang cukup signifikan.

Salah satu alasannya, lebih dari 90% pengguna internet mengenal produk baru melalui YouTube. Semakin banyak jumlah follower di akun YouTUbe, maka potensi menarik perhatian audiens akan semakin besar.

Beberapa influencer YouTuber terkenal antara lain Nessie Judge, Rachel Goddard, dan juga pembawa acara Deddy Corbuzier.

4. Blogger

Blogger mengacu pada istilah seseorang yang mempunyai dan mengelola sebuah blog. Tidak sedikit blog yang digunakan untuk melakukan review produk. Misalnya saja review makananan atau kosmetik.

Saat blogger terkenal merekomendasikan produk, pembaca setianya akan mudah menaruh perhatian. Selain itu, semakin tinggi otoritas si blogger dari konten- konten yang disajikan, potensi mendapat kepercayaan dari audiens juga lebih tinggi.

Saat pembaca setia dari blog banyak, maka pemasaran produk menjadi lebih mudah dan efektif. Nilai plus dari blog ini sendiri, kontennya cenderung lebih evergreen dan mudah dicari.

Cara Memilih Influencer yang Tepat untuk Bisnis

Sudah mengenali jenis- jenis influencer, langkah selanjutnya adalah memberikan pertimbangan yang tepat sebelum melakukan endorsement :

1. Kesesuaian Audiens dengan Target Pasar

Menentukan influencer yang mempunyai audiens mirip atau cocok dengan target pasar kita sangat penting. Karena dengan langkah ini, promosi kita akan menjadi tepat sasaran.

Misalnya saat target konsumen Anda adalah ibu rumah tangga, Anda bisa melakukan riset influencer yang sering posting panduan parenting atau aktivitas rumah tangga. Atau bisa juga, menggunakan akun tokoh atau konten parenting.

Memilih endorser atau akun yang relevan dengan target pasar akan membuat strategi promosi Anda di media sosial menjadi lebih optimal.

2. Sesuaikan dengan Budget Promosi

Sama seperti strategi promosi lainnya, memilih influencer atau endorser juga penting untuk Anda sesuaikan dengan budget.

Jika Anda mempunyai budget yang terbatas, memilih endorser mikro bisa menjadi pilihan terbaik. Alasannya, mereka lebih sering berinteraksi dengan follower secara intens. Bahkan tidak jarang, follower justru bertanya tentang produk tertentu ke si influencer atau memberi masukan terhadap produk yang dipromosikan.

Kunci dalam menggunakan micro influencer adalah menggunakan beberapa tokoh ini secara berkala. Jangan berhenti di 1-2 influencer saja.

3. Sesuaikan dengan Skala Promosi Produk

Dalam aktivitas marketing, penting untuk menentukan skala promosi yang akan dilaksanakan. Misalnya jika skala promosinya besar, Anda bisa menggunakan influencer macro atau mega. Tujuannya adalah untuk mendapat eksposur yang lebih besar dan menggebrak pasar.

Namun jika skala promosi masih kecil, akan lebih sesuai jika menggunakan influencer mikro yang lebih sesuai dengan budget. Anda bisa menggunakan Sociabuzz untuk mendapatkan rekomendasi influencer ini.

4. Reputasi Influencer

Penting untuk memilih tokoh yang mempunyai reputasi yang baik di bidangnya. Apapun jenis influencer nya, micro, atau macro, bekerjasama dengan figur dengan reputasi baik akan terasa lebih nyaman.

Misalnya saat Anda hanya melihat jumlah follower saja, namun sang public figur kerap bermasalah dengan hukum atau membuat kontroversi, ini akan berpengaruh pada produk dan reputasi brand.

Jadi, sangat Panda rekomendasikan untuk memilih public figure dengan reputasi baik dan mempunyai personal branding yang positif.

5. Mempunyai Engagement Tinggi

Kalkulator engagement di Phlank

Engagement atau keterlibatan antara pemilik akun dengan followernya juga penting untuk kita cermai. Karena ini bisa menjadi tolak ukur efektifitas promosi yang Anda lakukan pada tokoh tersebut.

Misalnya saat influencer mikro mempunyai engagement rate yang tinggi, ini akan menjadi rekomendasi yang baik untuk promosi produk. Sebaliknya, selebriti dengan jumlah follower besar, tapi engagement sangat rendah, akan kurang menguntungkan.

Anda bisa membaca artikel Cara Mudah Cek Engagement Rate untuk mengetahui tingkat keterlibatan di sebuah akun.

6. Intensitas Update Konten

Karena kita akan berpromosi di akun mereka, penting untuk memastikan akun mereka aktif dalam membagikan konten, tapi intensitasnya juga tidak terlalu tinggi.

Intensitas yang terlalu tinggi, alias terlalu cepat posting, akan membuat konten promosi Anda mudah tenggelam dari halaman atas galeri si calon endorser. Artinya, follower harus scroll ke bawah untuk menemukan konten promosi Anda.

Sedangkan tokoh yang relatif jarang memposting konten, bisa jadi engagement nya juga menurun.

Cari tahu juga apakah influencer sering melakukan posting multi-channel atau di berbagai media sosial secara bersamaan. Jika iya, potensi calon audiens yang melihat akan semakin bertambah.

Anda juga bisa memantau konten sosmed secara berkala. Tujuannya untuk mengetahui siapa saja figur yang sedang viral atau banyak dibicarakan. Saat menemukan momen atau topik viral sebagai ajang promosi, Anda bisa gerak cepat bekerjasama sebelum kompetitor mendahului.

7. Ketahui Term of Service dan Siapkan Perjanjian Kerjasama

Yang tak kalah penting, setelah menetnukan dengan siapa Anda akan bekerjasama, ketahui Term of Service Mereka, dan siapkan perjanjian kerjasama yang jelas dengan influencer.

Dalam tahapan ini, Anda bisa menyebutkan klausul terperinci tentang hak dan kewajiban masing- masing pihak. Tujuannya adalah untuk menghindari kesalahpahaman yang berujung masalah hukum dan memastikan promosi bekerja sesuai brief.

Perjanjian Kerjasama ini sendiri biasanya dilakukan saat berkaitan dengan influencer premium karena budget yang besar dan juga rincian benefit yang bisa diperoleh. Sedangkan untuk endorser yang lebih sederhana, biasanya mereka akan menekankan brief (panduan singkat) saat akan melakukan promosi.

Dengan brief ini, mereka akan lebih mudah dalam membuat konten. Sehingga hasil akhir konten nanti akan sesuai dengan harapan pebisnis.

Anda juga bisa membaca panduan lebih lengkap ini di artikel Panda, Cara Cerdas Memilih Influencer Endorser yang Tepat untuk Bisnis.

Manfaat Menggunakan Jasa Influencer untuk Bisnis

Mengapa sih banyak pebisnis menggunakan jasa influencer dalam berpromosi? Tentu saja karena ada banyak manfaat yang bisa mereka peroleh. Antara lain adalah :

1. Membuat Produk Menjadi Pusat Perhatian

Influencer bekerja untuk membuat promosi Anda segera menjadi pusat perhatian. Caranya adalah dengan menggaet publik figur yang sedang viral saat ini.

Salah satu praktek penggunaan influencer terbaik pernah digunakan oleh Netflix Korea. Brand ini menggunakan sosok Neti Herawati atau yang populer dengan nama Bude Sumiyati. Berawal dari cuitan lucu di Twitter dan berkembang di Instagram, nama Bude Sumiyati kian populer dan followernya terus bertambah.

Kesempatan ini pun digunakan Netflix Korea untuk mempromosikan produk mereka Di akun Twitter Netflix Korea, video promosi ini berhasil ditonton lebih dari 300 ribu audiens.

Yang menarik disini, Bude Sumiyati bukan termasuk kategori influencer premium saat itu. Jadi, jangan berpikir kalau Anda harus menggunakan publik figur yang sudah sangat besar untuk bisa mencuri perhatian pasar.

Influencer Bude Sumiyati untuk campaign Netflix Korea

2. Meningkatkan Kepercayaan Konsumen

Promosi konvensional membutuhkan waktu lebih lama untuk meyakinkan calon konsumen. Namun saat publik figur yang melakukannya, kepercayaan konsumen akan dengan mudah dan cepat langsung terbentuk.

Alasannya, mereka mempunyai pengalaman dan keahlian di bidang tertentu, dengan bonus otoritas yang mereka miliki. Saat mereka menggunakan produk Anda, akan mudah untuk followernya mempercayai produk Anda.

Menurut studi Adweek, 53% konsumen perempuan melakukan pembelian produk setelah melihat postingan dari influencernya.

3. Menjangkau Lebih Banyak Konsumen

Sama seperti promosi berbayar lainnya, tujuan dari penggunaan jasa influencer adalah melebarkan jangkauan dan meningkatkan eksposur.

Terbukti, banyak brand yang menggunakan endorser yang tepat bisa mengalami peningkatkan follower dan inquiry.

Salah satu adalah brand Paco Rabanne Parfums yang menggaet Chez Rust, seorang model pria, untuk mempromosikan produk mereka melalui Instagram. Dampaknya, follower Instagram Paco Rabanne Parfums melesat 42.786%!

Artinya, saat influencer bisa menyajikan konten secara menarik dan informasi tentang produk Anda tersampaikan dengan baik, peluang menjangkau konsumen menjadi lebih mudah.

4. Mengoptimalkan Penjualan

Semakin banyak orang yang mengetahui produk Anda, maka potensi penambahan lead dan konversi akan semakin besar.

Ini terjadi sebagai rentetan efek dari pasokan eksposur yang masuk dari influencer. Eksposur yang besar mendatangkan audiens yang besar untuk masuk melihat produk Anda lebih dekat. Dan beberapa langkah lagi, mereka akan masuk sebagai pembeli di sales funnel Anda.

Hartiman, seorang pebisnis clothing asal Bandung, NOMI, percaya dengan dampak seorang influencer pada sebuah bisnis. Ia menyebut bahwa penjualan brand NOMI semakin meningkat setelah berkolaborasi dengan musisi Indie asal Jepang dan Indonesia.

Ia juga sukses membuka gerai di Jepang untuk berbagai produk clothing nya.

5. Menjalin Kedekatan dengan Konsumen

Menggunakan influencer juga bisa membangun kedekatan konsumen dengan brand. Untuk tujuan ini, Anda harus jeli memilih publik figur yang tepat sesuai target pasar Anda.

Trik yang bisa Anda pakai adalah menggunakan figur yang benar- benar menyukai produk Anda.

Perlu kita ketahui juga, influencer premium tidak selalu menjamin kesuksesan promosi karena adanya kemungkinan jumlah follower palsu. Sebaliknya, micro endorser tidak jarang menggunakan produk sebelum merekomendasikannya.

Hal sederhana seperti ini akan lebih menarik audiens karena terlihat ‘lebih nyata’ dan membangun kedekatan konsumen. 

6. Lebih Mudah Balik Modal

Menggunakan jasa influencer dalam mempromosikan produk adalah investasi. Kabar baiknya, kemungkinan ROI (Return of Investment) cukup besar, alias lebih mudah balik modal.

Menurut studi Convince & Convert, potensi ROI menggunakan jasa influencer bisa 11 kali lebih besar dari iklan banner. Namun lagi- lagi, ini bisa Anda peroleh saat berhasil memilih publik figur yang tepat.

Kesimpulan

Influencer adalah orang- orang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi orang- orang, terutama audiens setia mereka. Menggunakan jasa mereka akan berdampak positif untuk bisnis saat memilih figur dengan tepat dan cermat. Tentu saja, ada banyak hal yang perlu Anda pertimbangkan.

Saat akan menggunakan strategi ini, pastikan Anda sudah mengenali jenis- jenis influencer, dan bagaimana cara memilih figur yang tepat agar mendapatkan keuntungan maksimal.

Semoga informasi tentang apa itu influencer ini bermanfaat untuk bisnis Anda. Selamat mencoba! 🙂

Kenali Penyebab Utama Iklan Marketplace Sering Rugi/ Boncos

Kenali Penyebab Utama Iklan Marketplace Sering Rugi/ Boncos

Memasang iklan di marketplace memang salah satu strategi agar cepat cuan. Namun, apakah Anda sedang mengalami kondisi dimana iklan marketplace Anda sering rugi alias boncos? Kira- kira apa yang salah?

Kompetisi di marketplace memang semakin ketat. Ada berbagai strategi yang perlu Anda terapkan agar produk Anda mendapatkan eksposur maksimal, yang kemudian terkonversi menjadi pembeli.

Optimasi Produk di Marketplace untuk Meningkatkan Eksposur

Selain menerapkan SEO Marketplace, salah satu cara umum untuk memaksimalkan eksposur ini adalah dengan beriklan. Namun, asal ngiklan saja bukannya menguntungkan, justru membuat buntung. Itulah mengapa, Anda perlu matang mempersiapkan strategi Anda.

Misalnya saat Anda berjualan baju daster untuk wanita dewasa dan ibu- ibu. Ini salah satu produk yang sudah sangat mainstream di marketplace. Persaingan produk dan harga sudah gila- gilaan.

Sekali calon pembeli memasukkan kata kunci “daster cantik”, marketplace seperti Shopee atau Tokopedia akan menampilkan puluhan produk daster dengan berbagai variasi bahan, model, warna dan ukuran.

Meski penjual bejibun, hasil pencarian umumnya hanya akan menampilkan beberapa puluh hasil saja. Khusus di Shopee misalnya, akan ada 50 slot produk yang tampil di halaman pertama pencarian.

Di sisi lain, tidak jarang satu lapak mempunyai puluhan atau ratusan model daster. Sedangkan hasil pencarian tentu saja ada lebih dari 100 halaman untuk produk daster ini. Kebayang betapa sengit persaingannya?

Tidak selesai sampai disitu, saat calon pembeli memilih produk Anda, mereka dapat beralih ke toko lain dengan mudah. Pasalnya, algoritma marketplace akan menampilkan alternatif produk serupa kepada pembeli dengan display yang menarik, lebih murah dan lain sebagainya.

Inilah mengapa marketplace ini sangat rawan dengan perang harga. Meski begitu, marketplace masih menjadi salah satu platform termudah untuk Anda berjualan online.

Untuk itu, goal besar Anda saat mulai berjualan di marketplace adalah eksposur yang luas. Salah satu cara efektif untuk mengoptimalkan eksposur ini adalah dengan beriklan. Tapi tentu saja, jangan sampai malah boncos.

Pengertian Boncos dalam Beriklan

Boncos adalah istilah yang cukup familiar dalam dunia digital marketing. Mulai dari Facebook Ads, Google Ads, sampai iklan marketplace.

Pengertian dari boncos ini sendiri adalah saat Anda tidak memperoleh untung sama sekali saat beriklan. Bahkan bisa saja, Anda tidak memperoleh penjualan sama sekali meski iklan produk Anda sudah tayang sekian waktu.

Contohnya saat Anda mempunyai anggaran beriklan senilai Rp 75.000 per hari. Namun ternyata di hari itu Anda tidak memperoleh penjualan sama sekali, maka hari itu iklan Anda rugi Rp 75.000.

Jika di hari- hari selanjutnya terjadi hal yang sama, maka kalikan saja kerugian iklan Anda berdasarkan lama iklan tayang.

Kasus kedua, iklan juga bisa rugi karena profit dari hasil penjualan tidak menutup biaya iklan. Misalnya saat Anda hanya berhasil menjual 3 produk dengan total untung Rp 60.000. Artinya Anda masih rugi Rp 15.000 dalam satu hari saja.

Penyebab Utama Iklan Marketplace Boncos

Boncos adalah kemungkinan yang wajar dalam beriklan. Meski begitu, iklan Anda tidak boleh terus- terusan boncos. Split test Anda harus menghasilkan winning campaign agar penjualan cepat memberikan untung.

Agar iklan tidak terus- terusan broncos, Anda perlu memahami faktor pemicu iklan boncos ini dan cara mengatasinya. Mari kita simak bersama!

1. Foto Produk Asal- Asalan

Faktanya, berjualan produk di marketplace melibatkan kompetisi dalam menampilkan foto produk. Foto produk yang jelek dan tidak menarik akan membuat orang mudah melewatkan produk Anda, sekalipun diiklankan.

Saat Anda berjualan daster misalnya, cobalah untuk meng-
highlight beberapa motif berbeda ke dalam satu foto secara menarik. Foto dengan model tentu juga jauh lebih ‘menjual’ daripada hanya menggunakan gambar kain daster biasa yang ditumpuk.

Setelah highlight di gambar utama, Anda juga boleh menambahkan detail dari masing- masing varian di gambar- gambar selanjutnya. Dengan begitu, pelanggan bisa menjelajah variasi produk secara detail.

Foto produk marketplace yang berkualitas

Tips yang perlu Anda terapkan dalam foto produk :

  • Pastikan foto jelas dan tidak blur
  • Untuk produk pakaian, usahakan pakai model agar terlihat jelas tampilan produk saat dipakai
  • Jika ada beberapa variasi produk, tampilkan kombinasi foto dalam satu frame foto utama

2. Judul Produk dengan Long-tail Keyword

Optimasi SEO yang bisa kita lakukan secara umum dalam blogging juga bisa kita praktekkan dalam iklan marketplace.

Dalam hal konten produk marketplace, tips yang bisa Anda terapkan adalah menggunakan long-tail keyword dalam judul dan deskripsi. Long tail keyword memudahkan produk Anda muncul dalam pencarian, dengan persaingan yang lebih kecil.

Misalnya untuk produk daster tadi, alih- alih menggunakan kata ‘Daster’ saja, Anda bisa menggunakan kata- kata ‘Daster Bali Ukuran Jumbo Premium’ atau ‘Daster Bali Busui Motif Premium’.

Apapun kata pendamping yang relevan dengan produk yang Anda jual bisa ditambahkan untuk membuat produk Anda lebih spesifik dan mengerucutkan persaingan pencarian.

Untuk pemilihan keyword ini, Anda bisa melakukan riset kata kunci sederhana di marketplace dan melihat sugesti hasil pencarian. Misalnya saat menuliskan kata daster di kolom pencarian produk, biasanya akan muncul kata- kata serupa yang banyak dicari.

Mulai dari daster busui, daster jumbo, daster bali, daster cantik, dan sebagainya. Rangkailah kata- kata tersebut ke dalam satu judul, dan taraaaa…. Produk Anda menjadi lebih mudah ditemukan pembeli.

3. Buat Deskripsi Produk yang Meyakinkan

Langkah selanjutnya untuk mengoptimalkan iklan marketplace adalah menciptakan deskripsi produk yang meyakinkan. Ingat, calon pembeli dari berjualan online tidak bisa melihat dan memegang langsung produk yang akan mereka beli.

Maka dari itu, penting untuk meyakinkan mereka tentang kredibilitas toko dan kualitas produk yang kita jual dengan meningkatkan kepercayaan mereka. Deskripsi yang jelas dan beberapa informasi penting seputar produk akan menunjang hal tersebut.

Terlebih jika produk Anda berkaitan dengan elektronik dan gadget, informasi detail produk adalah jurus jitu untuk meyakinkan pembeli. Cobalah menjelaskan fitur, manfaat, spesifikasi, cara retur, dan lain sebagainya.

Seller yang berhasil menyampaikan detail produk dengan baik biasanya juga dinilai kooperatif saat terjadi kendala pembelian. Jika ada masalah di kemudian hari, penyelesaian masalah menjadi lebih jelas dan mudah.

Membuat Deskripsi produk marketplace

4. Kualitas Sama, Tapi Produk Lebih Mahal dari Kompetitor

Perang harga adalah hal yang lumrah di marketplace. Persaingan harga di platform ini memang sangat sengit. Suka tidak suka, pada akhirnya ada banyak penjual yang memaksakan profit tipis di produk mereka demi bisa survive di marketplace.

Artinya, tak peduli produk Anda diiklankan sekalipun, kalau produk Anda lebih mahal namun kualitasnya sama, pembeli akan tetap menjatuhkan pilihan pada produk yang harganya murah.

Tidak jarang, para seller berani bakar- bakar duit di depan alias jual rugi demi meningkatkan reputasi toko mereka di awal. Setelah sebagian produk terjual dan reputasi seller terbangun, baru mereka sedikit menaikkan harga (tapi tetap mampu bersaing di perang harga).

Tips lain yang bisa Anda terapkan dari tren perang harga antara lain :

  • Branding, ini membutuhkan proses seperti membangun reputasi seller yang Panda sebutkan di atas. Dan branding ini juga bisa Anda mulai dari luar marketplace itu sendiri, seperti promosi gencar di media sosial.
  • Penawaran menarik untuk meningkatkan value produk dan toko Anda. Misalnya dengan memberi gratis bubble wrap untuk setiap pemesanan, promo gratis ongkir, free retur, dan lain sebagainya.

5. Kata Kunci Iklan Kurang Spesifik

Jika sebelumnya Anda menerapkan kata kunci untuk komposisi judul dan deskripsi produk, Anda juga perlu menerapkan kata kunci dalam konten iklan marketplace Anda. Pemilihan kata kunci ini sama seperti saat Anda beriklan dengan Google Ads.

Misalnya saat menjual produk hijab. Sama seperti daster, hijab adalah salah satu produk yang sudah sangat mainstream karena ada banyak pilihan warna, motif dan model.

Saat beriklan dengan kata kunci ‘hijab’ saka, maka produk ini terlalu luas jangkauannya. Beda cerita jika Anda menambahkan kata kunci untuk membuatnya lebih spesifik. Misalnya saja : hijab instant, hijab segiempat saudia.

Menggunakan kata kunci lebih spesifik, akan lebih mudah untuk Anda mendapatkan calon pelanggan yang tertarget. Dengan begitu, persentase konversi penjualan tentu menjadi lebih baik lagi.

Beberapa marketplace juga mempunyai fitur riset kata kunci yang bisa Anda gunakan. Misalnya dalam Shopee, saat akan menggunakan promosi berbayar, Anda bisa melakukan riset volume pencarian kata kunci seperti berikut :

Hasil Analisa Keyword Shopee

Dari hasil ini, Anda bisa menggunakan patokan sebagai berikut :

  • Pembelian dibawah 2% dari jumlah klik, berarti kualitas iklan buruk.
  • Di atas 2% dari jumlah klik masuk ke kategori Average (rata- rata). Artinya, dari klik iklan 100, setidaknya ada 2 orang yang membeli.
  • Jika pembelian di atas 5%, kualitas iklan Good (Baik). Ada minimal 5 pembeli dari 100 klik.
  • Jika pembelian di atas 10%, kualitas iklan Great (Sangat Bagus). Potensi penjualan akan lebih besar lagi.

Iklan dengan penargetan kata kunci yang terlalu umum (kurang spesifik), biasanya akan masuk ke kategori di bawah 2% tersebut. Jadi, cobalah untuk lebih spesifik.

6. Jumlah Review Sangat Kurang

Review menjadi pertimbangan penting sebelum orang melakukan keputusan pembelian. Skor review dan juga banyaknya orang yang mereview produk akan menjadi salah satu patokan calon pembeli untuk mengukur kualitas produk dan toko di marketplace.

Toko yang minim review, atau mempunyai review jelek, bisa menggiring calon pembeli untuk beralih ke toko lain. Untuk mensiasatinya, seller bisa menurunkan harga lebih dulu atau memberi bonus sampai mendapat ulasan positif yang cukup.

Cara ini cukup efektif karena pembeli di marketplace umumnya didominasi oleh calon pelanggan yang mencari produk hemat dan murah. Selain itu, produk harga murah juga sering mendapat pemakluman jika kualitas pas- pasan.

Alhasil, meskipun kualitas pas- pasan, orang tetap cenderung memberi bintang lima, dengan dalih
‘lumayan lah, sesuai harga’.

Tapi tentu saja, Panda tetap merekomendasikan Anda untuk terus menjaga kualitas produk untuk keberhasilan jangka panjang.

7. Penawaran Menarik

Penawaran menarik bisa jadi ada kaitannya dengan nomer 6 di atas, atau bisa juga berdiri sendiri sebagai faktor pendongkrak. Yang pasti, penawaran ini bisa Anda andalkan saat Anda merasa tidak mungkin terlibat dalam perang harga.

Salah satu tips yang dapat Anda manfaatkan adalah memberikan iming- iming bonus tanpa menguras margin profit Anda. Misalnya saja saat Anda berjualan masker wajah, Anda bisa memberikan bonus kuas masker yang harganya tidak seberapa.

Atau bisa juga, membuat paket bundling yang memberi kesan harga lebih hemat dan menguntungkan pembeli. Apapun itu, penawaran harus disesuaikan dengan jenis produk dan kebutuhan pembeli.

Kesimpulan

Berjualan di marketplace memang tricky. Di satu sisi, ada banyak calon pembeli potensial yang sudah matang untuk dikonversi. Di sisi lain, marketplace adalah pasar yang penuh dengan banyak pembeli dan juga diwarnai dengan perang harga.

Meski begitu, ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk mengoptimalkan penjualan. Selain iklan marketplace, di artikel Panda ada juga berbagai tips yang membantu Anda jualan laris manis di marketplace, termasuk tips Star Seller Shopee.

Selamat mencoba!

Copywriter : Definisi, Alur Kerja, & Tips Menjadi Copywriter Handal

Copywriter : Definisi, Alur Kerja, & Tips Menjadi Copywriter Handal

Apakah kamu pernah mendengar istilah Copywriter? Yes, profesi yang satu ini memang semakin familiar di telinga kita. Yang seru lagi, di era digital seperti sekarang ini, kebutuhan akan job desk copywriter kini semakin banyak lho.

Copywriter bukan hanya dibutuhkan oleh industri yang bergerak di bidang media dan kreatif. Bahkan untuk pemasaran secara umum, copywriter sangat dibutuhkan.

Apa itu Copywriter?

Copywriter adalah kata untuk mereferensikan mereka yang bekerja dalam bidang copywriting. Copywriting ini sendiri adalah aktivitas atau pekerjaan yang berkaitan dengan menyiapkan materi teks untuk kebutuhan publisitas.

Jadi, per definisi, copywriter adalah profesi menulis teks yang bertujuan untuk mempromosikan dan memasarkan sebuah produk atau jasa. Konteks mempromosikan dan memasarkan disini tidak terbatas pada iklan saja.

Karena dalam prakteknya, copywriter juga memuat konten untuk tujuan yang lebih besar. Misalnya untuk media sosial agar bisa meningkatkan keterlibatan dengan pengguna, atau menciptakan konten press release dan informasi broadcast.

Apapun kemasannya, teks copy harus bersifat persuasif agar bisa mendorong adanya perubahan pandangan dari audiens. Copy yang bagus mempunyai kekuatan untuk membujuk penerimanya agar bisa melakukan tindakan dari informasi yang ia terima.

Deskripsi Pekerjaan Copywriter

Bekerja sebagai copywriter menuntut kreatifitas dan keterampilan khusus. Pasalnya, mereka dengan profesi ini harus mampu menyampaikan informasi yang berhasil membangkitkan rasa ingin tahu pembaca dan mendorong mereka melakukan sesuatu.

Secara ringkas, berikut ini adalah poin- poin untuk mendeskripsikan pekerjaan seorang copywriter :

1. Menyajikan Konten Iklan Kreatif

Karena berkaitan dengan iklan, sudah pasti profesi ini membutuhkan tingkat kreativitas yang tinggi. Seorang copywriter bukan hanya sekedar menulis informasi yang datar tentang brand atau keterangan produk, melainkan tulisan yang menggugah minat pembaca.

Dalam prakteknya, ada beberapa teknik copywriting yang sering penulis gunakan. Mulai dari copy storytelling, hingga covert selling. Atau bahkan dalam teknik penulisan promo paling sederhana sekalipun, seorang copywriter harus berhasil menyita perhatian pembaca.

Untuk bisa menjadi copywriter yang sukses, penulis dituntut menguasai product knowledge, sekaligus mempunyai pengetahuan yang luas. Dengan dua hal ini, maka konsep konten yang out of the box akan bisa bermunculan.

2. Cerdik dalam Melakukan Pengamatan

Sebelum menciptakan konten iklan, penting untuk copywriter melakukan observasi lebih dulu.Melalui observasi, konten akan lebih sesuai dengan sasaran dan segmen pasar yang ditarget.

Selain itu, observasi membantu penulis dalam membuat perencanaan konten, serta mengamati tren konten dari kompetitor.

3. Kamu Dituntut untuk Luwes Menjadi Siapapun

Sebagai copywriter, kamu tidak menulis sebagai dirimu. Tapi kamu menulis untuk brand yang berbeda- beda. Brand ini menuntut Anda untuk memahami perspektif audiens mereka.

Dengan begitu, Anda harus bisa memposisikan diri menjadi siapapun, sesuai kebutuhan klien. Entah itu seorang ibu rumah tangga yang khawatir dengan membengkaknya biaya rumah tangga, atau milenial yang haus akan pengakuan.

Dalam hal ini, biasanya penulis bisa menawarkan konsep yang ia miliki kepada klien, sesuai dengan brief yang sebelumnya mereka berikan. Seringkali ada klien yang punya banyak keinginan dan mempunyai ketentuan konten yang cukup rumit.

Disinilah tantangan seorang copywriter untuk bisa menghasilkan konten copy yang disukai klien, sekaligus bisa audiens terima dengan baik.

4. Luwes dalam Menggunakan Berbagai Media

Setiap platform mempunyai style yang berbeda dalam menampilkan konten copy. Style menulis konten untuk email marketing, sudah pasti berbeda dengan media sosial. Bahkan untuk setiap media sosial pun, pengemasannya bisa berbeda satu dan yang lainnya.

Misalnya saja saat menulis konten promosi untuk Twitter, penulis harus cerdik membuat konten ringkas yang menarik perhatian pembaca. Pasalnya, Twitter mempunyai keterbatasan dalam jumlah karakter yang diperbolehkan di platform mereka.

Sedangkan untuk Instagram, seorang copywriter harus bekerjasama dengan desainer grafis untuk mengkombinasikan konten copy dengan tampilan visual yang menarik.

Untuk memiliki keluwesan ilmu copywriting, penulis membutuhkan jam terbang dan kreatifitas yang tinggi.

Contoh copywriting Instagram

Alur Kerja Copywriter

Saat Anda menjalani profesi ini, ada beberapa langkah yang perlu Anda terapkan dalam pekerjaan :

1. Mempelajari Produk dan Layanan Klien

Untuk bisa membuat materi copy, penulis harus mempelajari produk dan layanan klien lebih dulu. Ada kalanya klien memberikan brief seputar produk dan layanan mereka.

Namun ada juga yang tidak memberi brief apapun, sehingga Anda perlu mempelajarinya sendiri. Jika memang berada dalam situasi ini, copywriter biasanya harus lebih aktif menggali informasi dari sisi klien.

2. Memahami Kebutuhan Audiens

Bukan hanya informasi produk dan jasa saja, namun seorang penulis copy juga perlu memahami kebutuhan audiens. Ingat, salah satu deskripsi pekerjaan ini menuntut Anda untuk bisa memposisikan diri menjadi siapa saja.

Dengan memposisikan diri sebagai audiens, Anda akan belajar bagaimana cara memahami kebutuhan audiens. Selanjutnya, tentu saja menyajikan konten yang menarik perhatian audiens tertarget.

3. Membuat Headline Konten yang Menggugah

Headline adalah bagian penting dari sebuah iklan dan konten promosi lainnya. Jika Anda berhasil membuat headline yang menggugah, konten Anda bisa disebut sudah setengah berhasil.

Di artikel sebelumnya, Panda sudah mengulas banyak tentang tips menciptakan headline. Anda bisa membacanya di artikel Panda : 60+ Contoh Headline Copywriting Super Lengkap dan Paling Menjual.

4. Konten Copy yang Berkualitas

Setelah headline, langkah selanjutnya adalah membuat copy konten yang berkualitas. Style tulisan seperti apa yang ingin penulis pakai, tentunya ini bergantung pada jenis audiens dan media yang penulis pakai.

Selain itu, copywriter juga tidak kaku terhadap anatomi konten. Artinya, ada konten yang terstruktur secara rapi dengan headline-subheadline-konten copy-call to action, namun ada juga konten yang langsung to the point pada konten copy langsung dan call to action.

Ini lah mengapa seorang penulis copy harus seseorang yang luwes dalam menciptakan konten promosi dan iklan.

Copy konten untuk Google Ads

5. Call to Action Persuasif

Langkah terakhir, saat semua konten sudah siap, jangan lupa untuk menutupnya dengan call to action persuasif. Call to action akan memaksimalkan konten copy karena mengarahkan audiens untuk mengambil langkah selanjutnya.

Tips Menjadi Copywriter Handal

Seperti yang kita ketahui bersama, menjadi seorang copywriter membutuhkan tingkat kreativitas dan soft skill penting lainnya. Bukan hal mudah, tapi juga bukan sulit jika kita semua mau belajar.

Ada beberapa hal yang bisa Anda terapkan untuk belajar menjadi seorang copywriter handal. Berikut adalah beberapa tips nya :

1. Selalu Mau Belajar dan Meningkatkan Wawasan

Untuk bisa melakukan pengamatan yang optimal dan luwes dalam menciptakan konten, seorang copywriter harus menjadi sosok pembelajar.

Dengan suka belajar dan meningkatkan wawasan, penulis akan mempunyai segudang referensi dalam merangkai kalimat- kalimat yang bisa menarik perhatian pembaca. Kebalikannya, jika tidak mau meningkatkan wawasan, penulis akan menghasilkan karya yang monoton dan berdampak pada kualitas hasil konten.

2. Mengikuti Trend

Copywriter juga perlu rajin mengikuti tren. Baik itu tren hits ala media sosial, atau tren konten. Selain itu, sesekali cobalah melihat konten dari kompetitor. Bukan untuk meniru mereka, namun untuk mempelajari kelebihan dan kekurangan konten mereka.

3. Asah Kemampuan Menulis

Kemampuan menulis adalah skill vital seorang copywriter. Tak peduli seberapa ahli kita, kita harus terus mengasah dan mengembangkan kemampuan menulis konten kita.

Misalnya saja, kita mencoba mengasah skill dengan membuat konten copy ala covert selling yang sedang hits saat ini. Kita juga bisa mengasah kemampuan menulis dengan sering membuat thread- thread singkat di media sosial.

4. Kerjasama yang Baik dengan Tim Kreatif

Dalam banyak bidang, seorang copywriter berjalan berdampingan dengan tim kreatif, seperti desainer grafis. Maka dari itu, bukan kemampuan teknis menulis saja, namun juga kemampuan dalam menjalin kerjasama dengan tim kreatif.

Copywriter diharapkan bisa menuangkan ide- idenya dalam bentuk tulisan, serta mengajak tim kreatif berkolaborasi untuk menghasilkan konten yang baik. Artinya, dari sisi teks dan gambar saling melengkapi agar konten terlihat hidup dan berbicara.

Kesimpulan

Copywriter adalah pekerjaan yang sangat menarik. Ada tantangan besar yang perlu Anda taklukkan berkali- kali. Jika menulis adalah passion Anda, cobalah menjadi copywriter.

Sebagai penutup artikel ini, Panda akan membagikan FAQ yang berkaitan dengan ulasan artikel ini :

Apa itu Copywriter?

Copywriter adalah kata untuk mereferensikan mereka yang bekerja dalam bidang copywriting, yaitu aktivitas atau pekerjaan yang berkaitan dengan menyiapkan materi teks untuk kebutuhan publisitas.

Bagaimana cara menjadi Copywriter yang handal?

Ada beberapa tips yang perlu Anda terapkan untuk bisa menjadi seorang copywriter yang handal.

Apa itu Call to Action & Cara Membuat CTA yang Efektif

Apa itu Call to Action & Cara Membuat CTA yang Efektif

Bicara tentang strategi marketing, CTA atau call to action adalah komponen yang penting untuk diperhitungkan. Akan sia- sia saat Anda berusaha untuk memaksimalkan semua halaman website Anda, tapi tidak menggunakan CTA yang baik.

Karena pentingnya CTA ini, Anda bukan hanya sekedar menaruh CTA saja, tapi wajib untuk mengoptimalkan perannya. Bagaimana caranya? Apa saja yang harus dilibatkan?

Di artikel kali ini, Panda akan mengupas dengan lebih lengkap apa itu CTA.

Apa itu CTA (Call to Action)?

CTA atau Call to Action adalah sebuah ajakan atau dorongan untuk melakukan tindakan. Istilah ini biasanya merujuk pada kata- kata di sebuah iklan atau landing page website yang sifatnya menggerakkan audiens untuk melakukan aksi yang diharapkan.

CTA ini biasanya berupa frasa atau kalimat pendek yang secara spesifik memuat ajakan atau perintah melakukan sesuatu.

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan lebih lanjut tentang CTA : 

Apa fungsi CTA?

Fungsi CTA adalah mendorong audiens untuk segera melakukan tindakan. Baik itu tindakan untuk membeli, mendownload, mengisi form, berlangganan, atau tindakan yang lainnya.

Seperti apa contoh CTA?

CTA biasanya berupa kata- kata ajakan yang dikemas dalam tulisan (warna merah atau warna terang cetak tebal) atau button yang menonjol untuk lebih menarik audiens. Contoh CTA adalah Download; Beli Sekarang; Ya, Saya Mau, Baca Lebih Lanjut, dan lain sebagainya.

Bagaimana Cara Membuat CTA yang Baik dan Efektif?

Membuat CTA yang baik perlu menyatukan tiga komposisi secara selaras, yaitu isi teks, desain visual (font, warna, & ukuran), serta penempatan yang baik. Tiga hal ini, cara membuat Call to Action yang baik dan efektif dikupas tuntas di artikel Panda Gila berikut ini. Anda bisa menyimaknya secara GRATIS.

Macam- macam Call to Action

CTA bisa diterapkan di semua hal yang sifatnya mengajak. Baik itu di website, atau ajakan sederhana di website dan media sosial.

Berikut ini adalah jenis- jenis CTA yang sering kita kenal :

  1. CTA untuk toko online, misalnya “Beli”, “Borong”, “Borong”, atau “Belanja”.
  2. Call to action promosi software, tool, atau produk digital, misalnya “Download” atau “Langganan”.
  3. CTA promosi informasi, CTA nya adalah “Pelajari selengkapnya” atau “Baca lebih lanjut”.
  4. Call to action media sosial, misalnya “Like”, “Bagikan”, “Tulis komentar” atau “Follow”.

CTA biasanya disisipi dengan konten copywriting untuk memberikan kesan persuasif dan memaksimalkan pendekatan terhadap pembaca.

Mengapa CTA Penting? Apa Manfaatnya?

Secara alami manusia akan merespon sebuah ajakan yang diberikan kepadanya. Tanpa ajakan, maka materi promosi dan marketing And akan berakhir begitu saja.

Menurut HubSpot, CTA juga terbukti meningkatkan konversi hingga 121%. Artinya, CTA punya peran besar terhadap sebuah goal yang ditargetkan. Tanpa CTA, bisa jadi target penjualan Anda hanya tercapai separuhnya.

Mengapa? Karena eksposure Anda terhadap apa yang harus dilakukan audiens sangat lah minim. Mereka tidak diperlihatkan apa yang harus dilakukan setelahnya atau tidak diingatkan untuk melakukan action.

Secara singkat, berikut ini adalah beberapa manfaat dari CTA :

  • Mengarahkan audiens tentang tindakan apa yang harus mereka ambil.
  • Memberikan eksposure pada aksi yang harus dilakukan audiens.
  • Mengoptimalkan target bisnis (jumlah download, subscriber, dan penjualan).
  • Memaksimalkan konten promosi bisnis Anda.

Cara Membuat CTA yang Baik dan Sulit Ditolak

Call to Action Anda bukan sekedar harus baik, tapi juga cukup persuasif untuk mengajak audiens melakukan tindakan. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan dalam membuat CTA yang baik dan sulit ditolak :

Ringkas dan Sederhana

CTA biasanya berupa kalimat ajakan ringkas dan bersifat penegasan. Artinya, CTA bukanlah kata- kata basa- basi atau berbelit- belit. CTA Anda harus sederhana dan singkat, serta bisa memberikan dorongan kepada audiens.

Hindari penggunaan kata- kata atau susunan yang ambigu sehingga audiens tidak bingung tentang apa yang perlu mereka lakukan.

Misalnya saja :

  • Daftar Sekarang
  • Download
  • Submit

CTA yang to the point ini biasanya sudah dilengkapi dengan penjelasan persuasif atau informasi sesuai kebutuhan di bagian konten sebelumnya. Jadi, fungsinya adalah mempertegas audiens untuk segera melakukan tindakan yang dibutuhkan.

Tipe Kalimat Perintah

Selain versi ringkas dan sederhana, Anda juga bisa membuat kalimat perintah persuasif ke dalam CTA Anda. Letakkan kalimat perintah dan berikan tambahan singkat sesuai kebutuhan.

Anda dapat melihat contoh berikut ini :

  • Pesan sekarang dan dapatkan diskon 25%!
  • Masukkan alamat email Anda untuk bergabung!
  • Pelajari selengkapnya di artikel ini!
  • Subscribe channel YouTube kami!
  • Dapatkan gratis uji coba sekarang juga!

Meski mengandung kalimat perintah dan ada kata- kata tambahan, kalimat tersebut disusun secara ringkas.

Sebagai contoh, Anda ingin membagikan ebook tentang panduan menjadi star seller Shopee. Akan bertele- tele jika Anda menuliskan seperti ini :

 Silahkan unduh dengan link di bawah ini membaca panduan tentang menjadi star seller Shopee. 

Sebaliknya, Anda bisa membuatnya seperti ini :

 Mau Jadi Star Seller di Shopee?
Download Ebook nya sekarang juga! 

Unik dan Kreatif

CTA juga bisa dikemas dengan unik dan kreatif. Anda bisa memasukkan tagline yang mendekati niche bisnis Anda dan memberikan sentuhan copywriting di dalamnya.

Dengan cara ini, selain mendorong audiens untuk melakukan tindakan, Anda juga meningkatkan awareness audiens terhadap brand dan produk Anda. Misalnya saja, alih- alih dengan kalimat “Pesan tiket Anda sekarang”, Anda bisa menggunakan kalimat “Nikmati penerbangan istimewa Anda sekarang”.

Tunjukkan Manfaat

Dengan jenis CTA ini, Anda bisa meyakinkan orang- orang bahwa tindakan yang mereka lakukan pasti akan memberi manfaat untuk mereka. Jadi, tentu saja ini bisa menjadi CTA dengan daya tarik tersendiri.

Contoh dari Call to Action ini misalnya :

  • Dapatkan potongan harga untuk pembelian pertama Anda.
  • Daftarkan email Anda untuk mendapat konten internet marketing gratis.

Tawarkan Bantuan untuk Ditindaklanjuti

CTA dengan tawaran bantuan kepada audiens juga sangat powerful. Di satu sisi kita memang benar akan membantu audiens dengan konten atau produk kita, di sisi lain tindakan ini akan memberi keuntungan karena memaksimalkan sales funnel kita.

Contoh dari CTA ini adalah :

  • Hubungi Saya untuk demo gratis.
  • Konsultasi gratis untuk lunas dari hutang dan bebas jeratan riba.
  • Bantu Saya untuk melipatgandakan omset bisnis Saya.

Penawaran Terbatas

Penawaran terbatas akan memberi kesan eksklusif pada CTA Anda. Jika mereka tidak segera mengambil kesempatan, maka artinya tidak ada kesempatan.

Beri batasan waktu kepada audiens Anda secara tegas dan benar- benar nyata. Artinya, Anda memang membuat promo ini secara terbatas, tanpa sedang berpura- pura. Entah itu terbatas dalam waktu, atau jumlah promo.

Contoh dari CTA ini antara lain :

  • Beli sekarang, besok harga naik!
  • Checkout saat ini juga untuk claim diskon 25%!
  • Booking hari ini untuk diskon 30%!

Desain CTA yang Menarik

Selain isi, visualisasi dari Call to Action juga penting untuk diperhatikan. Maka dari itu, Anda harus memperhatikan komposisi tiga hal berikut :

  • Font : harus terlihat mudah dan nyaman dibaca.
  • Kombinasi warna : Warna harus membuat button atau teks CTA itu hidup dan menonjol. Warna harus kontras dari desain dan warna dasar website. Paduan warna merah putih dan merah kuning sangat baik untuk menarik perhatian audiens.
  • Ukuran tombol : Ukuran tombol harus cukup menonjol, tapi juga proporsional, serta terlihat dengan baik di website atau materi desain (banner, video, atau media sosial).

Penempatan

Selain isi dan tampilan button Call to Action, penempatan juga menjadi hal selanjutnya yang penting untuk diperhatikan. Penempatan yang ideal akan membuat CTA ini berfungsi lebih optimal.

Untuk penempatan CTA ini akan Panda bahas lebih lanjut di bagian selanjutnya ya.

Penempatan Terbaik untuk Call to Action

Selain disajikan dengan isi dan visual yang baik, CTA harus bisa dilihat dengan mudah oleh audiens agar bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Untuk Call to Action di website, CTA harus berada di tempat yang strategis.

Berikut ini adalah beberapa contoh penempatan terbaik untuk CTA dan juga alasannya :

1. Di Bagian Atas Halaman Website

Study yang dilakukan Nielsen Norman Group, firma penelitian user experience, mengungkap bahwa pengguna internet cenderung mengamati dan membaca konten website dari bagian kiri atas.

Pernyataan ini adalah alasan mengapa banyak website meletakkan CTA mereka di bagian atas halaman utama.

Contohnya bisa dilihat dari CTA di halaman website MNC Vision berikut ini.

Contoh penempatan CTA MNC Vision

Saat masuk ke website tersebut, kita langsung disajikan dengan banner penawaran besar di dan juga tulisan ‘Subscriber’ yang langsung menarik perhatian karena kontras dengan latar belakang website.

Ada kemungkinan Anda akan langsung scroll ke bawah untuk melihat konten lainnya, tapi CTA ini telah memberi Anda kesan pertama untuk dorongan tindakan yang perlu dilakukan selanjutnya.

2. Di Bagian Bawah Halaman Website

Teks CTA juga kerap diterapkan di bagian bawah halaman website. Baik itu setelah artikel atau di dekat area footer. Tujuannya adalah agar pengunjung tidak meninggalkan halaman begitu saja setelah mereka mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Sebaliknya, Anda akan memberi mereka dorongan action untuk melakukan tindakan yang Anda inginkan.

Contohnya adalah tombol CTA berikut yang diletakkan di akhir konten dan sebelum kotak komentar :

Contoh penempatan CTA di bagian bawah

3. Di Sticky Header

CTA juga efektif untuk diletakkan di Sticky Header atau menempel di bagian atas header. Meskipun audiens scroll sampai ke bagian bawah, mereka bisa melakukan tindakan dengan mudah karena tidak perlu scroll kembali ke bagian atas.

Contoh CTA di sticky header bisa kita lihat seperti contoh berikut :

CTA di bagian sticky header

Selain dengan konsep sticky header, CTA ini juga dibuat dengan warna yang sangat kontras dengan halaman website, tapi enak dibaca.

4. Di Bagian Sidebar

CTA di bagian sidebar bisa menjadi pilihan untuk memberi dorongan tindakan kepada audiens, tapi di sisi lain memberikan penempatan ideal yang tidak mengganggu layar pengunjung.

Untuk penempatan di sidebar pastikan tampilan CTA dikemas dengan teks atau button yang mencolok seperti CTA dari laman The Daily Egg :

Contoh CTA di bagian Sidebar

Selain CTA, sidebar juga bisa diisi dengan berbagai widget website seperti search bar, konten populer atau slot iklan.

5. Di Bagian Pop Up/ Slide Up

Contoh CTA di bagian pop up

Pop Up atau slide up juga bisa menjadi penempatan yang efektif untuk call to action. Karena sifatnya yang tiba- tiba muncul, CTA ini sudah pasti menarik perhatian audiens dan mengingatkan mereka melakukan tindakan.

Saat membuat CTA ini, satu hal yang harus Anda pastikan adalah tampilannya tidak boleh mengganggu audiens dan tidak bertumpuk dengan iklan. Pastikan terlihat baik di semua device, diatur dengan timing yang tepat, dan mudah untuk di-close.

6. Di Bagian Utama Landing Page

Ada beberapa brand yang langsung memberikan call to action di halaman utama mereka dengan sangat meyakinkan dan banyak basa- basi. CTA ini sangat percaya diri, tapi tidak untuk semua orang.

Tipe penempatan CTA seperti ini hanya lazim digunakan untuk jenis produk yang customer sudah langsung teredukasi untuk jenis produknya atau dari brand yang memang sudah populer.

Contohnya dapat kita lihat di laman Netflix berikut :

Contoh Call to Action di halaman utama Netflix

Atau dari contoh layanan jasa domain yang sudah lazim meminta pengunjungnya untuk mencari nama domain yang diinginkan :

Contoh CTA di halaman utama Name

Kesimpulan

Call to Action atau CTA adalah elemen penting dari website, iklan atau materi promosional lainnya agar audiens segera mengambil tindakan. Sudah pasti CTA tidak berdiri sendirian. Melainkan berdampingan dengan konten lain yang berperan mengedukasi audiens dan memberikan persuasi awal.

Meski begitu, peran CTA sudah jelas. Yaitu mendorong dan mengingatkan audiens agar segera melakukan tindakan. Tanpa CTA, konten lain yang sudah Anda sajikan dengan matang bisa jadi percuma.

Setelah memahami CTA, maka langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah :

  • Membuat CTA teks yang baik
  • Membuat konsep tampilan CTA yang baik dan menarik perhatian
  • Gunakan penempatan yang ideal untuk CTA Anda

Dalam hal penempatan, Anda bisa saja mencoba dua penempatan sekaligus. Misalnya saja, sticky header bisa dikombinasikan dengan penempatan di sidebar atau footer.

Yang pertama berfungsi untuk menarik perhatian, dan satunya lagi untuk mengingatkan tentang tidnakan yang harus diambil.

Meskipun bisa multiple placement atau penempatan ganda, pastikan bahwa ini tidak akan mengganggu kenyamanan pengunjung.

Selamat mencoba!