Lima Jenis Media Promosi Online Murahan yang Wajib Anda Hindari

Lima Jenis Media Promosi Online Murahan yang Wajib Anda Hindari

Harus diakui, promosi dengan cara gratisan memang sering menggiurkan, terutama untuk pemula. Namun, baik itu bisnis offline atau pun online, tentu saja menjaga etika dalam berjualan tetap merupakan hal yang penting. Jika kita terbiasa menggunakan media promosi gratisan dengan mengabaikan etika berjualan, bisa jadi bisnis online yang kita jalani pun akan gitu- gitu aja alias tidak mengalami perkembangan yang berarti dari waktu ke waktu. Lantas, bagaimana menyiasatinya?

Tidak jarang, godaan untuk mencicipi media promosi gratis nan murahan itu sering muncul di kalangan pebisnis online. Alasannya simple, banyak kok yang pakai cara itu. Padahal, melakukan hal ini bisa berdampak buruk untuk citra toko online Anda. Toko online Anda jadi terkesan murahan dan tidak terpercaya.

Hindarilah Media Promosi Online Murahan ini Sebelum Ketagihan

Strategi murahan bisa membuat citra bisnis Anda seolah murahan juga. Padahal, membangun reputasi itu tidak mudah dan butuh waktu. Daripada Anda menyesal di akhir karena sudah mencoba media promosi online murahan, lebih baik hindari hal ini sedari awal.

Lalu, apa saja yang termasuk media promosi online gratisan nan murahan ini? Berikut ulasannya :
#1 Nyepam di Komentar Instagram Selebriti dan Selebgram
Pernah dong Anda sedang menikmati posting foto di Instagram, lalu tiba- tiba ada toko online yang berkomentar “jual pelangsing”, “jual aksesoris lucu’, dan sebagainya? Banyak juga yang komentar spam nya panjang dan bikin tambah males, hahaha… Dan banyak orang yang ternyata merasa risih dan kesal dengan spam komentar seperti itu.

Tidak sedikit juga user Instagram yang berpikir online shop yang melakukan strategi seperti ini hanya lah online shop abal- abal, tukang tipu dan nggak modal. Males banget kan dibilang online shop abal-abal?

#2 Numpang di Iklan Orang Lain
Baik itu di Instagram atau di Facebook, tidak sedikit pelaku bisnis online yang menggunakan cara murahan ini. Strateginya sama, nyepam di kolom komentar iklan orang. Padahal si pemilik thread sudah rela mengeluarkan budget yang mungkin tidak sedikit agar bisa menjangkau pengunjung tertarget, ehhh… isi komentar kok malah spam semua?

Lagi- lagi, pebisnis online seperti ini juga dicap abal- abal dan murahan. Kalau si pemilik thread nggak iklas akun Anda juga bisa dilaporkan sebagai spam. Kalau keseringan dilaporkan yahh… bisa- bisa akun Anda di-suspend. Ruginya berkali- kali, kan?

Daripada rusuh di lapak orang, cobalah untuk mempelajari Facebook Ads dan Instagram Ads. Selain lebih profesional, Anda juga bisa bertemu dengan calon pembeli tertarget sesuai bisnis Anda.

#3 Posting Jualan di Grup/ Forum Orang
Tidak semua grup atau forum mengijinkan anggotanya untuk memposting konten jualan. Kalau memang tidak ada ijin untuk memposting jualan dan sudah ditegaskan di peraturan grup dan Anda tetap memposting, tentu saja bisnis Anda terlihat sebagai bisnis yang murahan di mata anggota grup atau forum tersebut. Belum lagi di-kick permanen oleh admin grup/ forum, padahal Anda sadar grup/ forum itu bermanfaat untuk Anda. Duhhh… bukannya promosi malah kayak bunuh diri ini!

#4 Membuat Konten/ Thread yang Sama Berulang Kali
Repost postingan/ thread yang pernah kita post sebelumnya memang menjadi hal yang wajar di media sosial. Tapi, sebaiknya hal ini dilakukan sesekali saja. Terlalu sering me-repost konten Anda justru membuat follower Anda jenuh dan mau kabur. Mereka lama- lama merasa bahwa akun Anda hanya nyepam di newsfeed mereka saja. Nah lhooo…

#5 Spam Konten
Sama seperti point nomer #4, posting konten terlalu sering akan membuat follower jenuh dan kabur karena Anda dianggap nyepam di newsfeed mereka. Biasanya sih ini sering terjadi di toko online di Instagram yang mengikuti SFS atau ‘Shout Out for Shout Out’. Jika memang Anda mengikuti trik SFS ini, sebaiknya lakukan  secara elegan, yang artinya jangan terlalu sering dan terkesan seperti spam.

#6 Terlalu Banyak Hash Tag yang Tidak Sesuai Produk
Nah.. trik ini juga sering sekali dipakai di Instagram. Tidak jarang produknya apa, tapi hash tagnya bisa kemana- mana dan nggak ada nyambung- nyambungnya. Memang sih, Instagram mengijinkan kita untuk memberi hash tag hingga maksimal 30*, tapi kalau memang sudah mentok di 10-15 hash tag yang terkait produk, jangan juga dipaksakan untuk memasukkan hash tag yang nggak nyambung sama sekali.

Untuk membuat konten Anda optimal di media sosial, kombinasikan hash tag yang relevan dengan produk atau bisnis Anda dengan hash tag populer. Jangan paksakan hash tag yang tidak relevan dengan produk hanya agar konten Anda dilihat lebih banyak orang. Faktanya, penggunaan hash tag yang tidak sesuai akan membuat konten Anda akan terlihat seperti konten spam dan lagi- lagi… murahan.

Tempatkan Diri sebagai Calon Pembeli

Sebelum Anda tergoda untuk mencoba promosi online murahan di atas, cobalah memposisikan diri Anda sebagai pembeli yang serius alias serious buyer. Jika Anda seorang calon pembeli yang serius, tentu Anda akan cermat memilih seller untuk belanja online. Anda tidak akan mau membeli dari seller yang terkesan abal- abal dan kredibilitasnya meragukan. Setuju?

Jadi, mulai lah berpromosi dengan cerdik dan elegan. Percayalah, Anda bukan satu- satunya seller yang menjual produk tertentu secara online. Jika ingin bisnis Anda stabil dan berkembang, gunakan lah media promosi yang tepat dan bisa Anda andalkan untuk jangka panjang.

Selamat mencoba!