4 Pengusaha Indonesia yang Usaha Kulinernya Sukses Sampai ke Luar Negeri

4 Pengusaha Indonesia yang Usaha Kulinernya Sukses Sampai ke Luar Negeri

Pengusaha Indonesia bukan hanya berjaya di negeri sendiri saja. Kini, banyak pengusaha Indonesia yang semakin melebarkan sayapnya hingga ke luar negeri berbekal bisnis yang dirintisnya. Mulai dari tekstil, dan teknologi, hingga industri kuliner yang tidak pernah sepi.

Di Indonesia, perkembangan bisnis kuliner nyaris selalu memiliki trend yang meningkat. Bisnis kuliner memang selalu menjadi pilihan yang gurih. Banyak pihak dulu yang beranggapan ada banyak makanan tradisional yang dinilai susah untuk sukses, sehingga para pengusaha lebih mengunggulkan makanan barat dan juga franchise restoran luar negeri. Padahal, makanan tradisioal Indonesia juga bisa menjadi bisnis kuliner yang besar karena mempunyai cita rasa yang unik dan enak di lidah.

Pengusaha Kuliner Indonesia yang Berhasil di Luar Negeri

Faktanya, kini tidak sedikit pengusaha kuliner Indonesia yang sukses hingga ke luar negeri dengan mempopulerkan menu makanan tradisional sebagai hidangan utama mereka. Siapa saja mereka? Simak dalam ulasan kami :
#1 Lele- Lela ( Rangga Umara )
Persis seperti namanya, Lele- Lela menyajikan menu utama lele di restorannya. Restoran ini didirikan oleh Rangga Umara. Cerita sukses bisnis kuliner ini berawal dari Rangga yang membuka rumah makan seafood setelah di-PHK oleh perusahaannya. Dari situasi yang kurang menyenangkan ini, Rangga memberanikan diri untuk menekuni usaha di bidang kuliner.

Di awal usahanya, Rangga membuka rumah makan seafood. Sayangnya, rumah makan ini sepi. Lalu Rangga memutuskan untuk beralih ke jenis makanan lain, yaitu menu favoritnya semasa kuliah, yaitu pecel lele.

Saat usaha lele ini dibuka, Rangga juga masih mengalami kesulitan karena sepinya daya beli masyarakat sekitar yang lebih menyukai menu olahan ayam daripada lele. Meski demikian hal ini tidak mematahkan semangat Rangga. Ia berusaha untuk tetap konsisten dengan menu olahan lele nya. Ia pun mencoba segala cara agar menu olahan lelanya dapat disukai oleh masyarakat sekitar.

Karena keteguhannya ini lah, bisnis kuliner yang dikelolanya ini akhirnya berkembang dan menuai kesuksesan. Saat ini bisnis kuliner Lele – Lela sudah mencapai omzet Rp 1.9 Milyar per bulan dengan tiga variasi utama olahan lele, yaitu lele goreng tepung, lele filet kremes dan lele saus padang. Kuliner Lele – Lela ini juga mendapatkan banyak permintaan waralaba dari negara- negara lain, seperti Penang, Kuala Lumpur, Singapura dan Jedah. Wahhh… hebat ya??

#2 Bumbu Desa ( Santoni )
Bumbu Desa tentu sudah tidak asing lagi namanya di telinga kita, ya? Rumah makan ini selain banyak kita temui di lokasi tertentu, juga sering terlihat berada di mall- mall besar kota tertentu. Bisa dibilang, Bumbu Desa ini adalah restoran kualitas bintang lima dengan menu utama makanan khas Tanah Sunda, Jawa Barat.

Kebanyakan restoran Bumbu Desa memiliki nuansa ruangan yang enak dan nyaman, persis seperti kata ‘desa’ yang diusungnya.

Usaha kuliner ini awalnya adalah usaha keluarga yang dimulai dengan modal hanya Rp 8.000.000 saja, sampai akhirnya Santoni mencium peluang besar untuk mulai membuka waralaba untuk Bumbu Desa. Tepat pada tahun 2004, waralaba Bumbu Desa dibuat. Hal ini membuat bisnis Santoni melesat hebat, dan bahkan sampai menginjak Malaysia dan Singapura.

Di Indonesia sendiri, Bumbu Desa telah memiliki lebih dari 50 cabang yang telah tersebar luas di seluruh Indonesia, dengan omset mencapai milliard rupiah setiap bulannya.

Bukan di Indonesia saja, Bumbu Desa kini juga sedang melebarkan sayapnya sampai ke kota- kota yang ada di Amerika dan Kanada, seperti di kota Vancouver dan Seattle.

#3 Ayam Bakar Mas Mono ( Agus Pramono )
Ayam Mas Mas Mono diawali dengan kisah inspiratif si pemiliknya, yaitu Agus Pramono. Jauh sebelum memiliki usaha yang semakin gila ini, Agus Pramono bekerja sebagai seorang Office Boy ( OB ) di sebuah perusahaan sampai belasan tahun.

Berhenti dari pekerjaanya, Pramono memutuskan untuk menjadi pedangan gorengan dari SD ke SD. Saat itu Pramono berpikir, kalau dia hanya menjual gorengan saja, maka dia hanya mendapatkan omset rata sebesar Rp 15.000 saja setiap harinya.

Putar balik, Pramono mengambil langkah yang kelak mengubah hidupnya selamanya. Dengan modal uang Rp 500.000, Pramono berjualan ayam bakar untuk pertama kalinya dengan menggunakan gerobak biru yang ternyata membawahnya sukses sampai sekarang ini. Dari grobak biru biasa, kini Ayam Bakar Mas Mono telah mencapai omset miliaran Rupiah per bulannya dengan 500 cabang tersebar di seluruh Indonesia. Mantapp!

Ehhhh… tunggu dulu, masih belum selesai kisahnya. Pramono juga berhasil mengembangkan bisnisnya dengan sistem #waralaba sampai ke Singapura, Malaysia, Australia, Kuwait, Arab Saudi dan Dubai. Wahhhh… salut!

#4 Es Teler 77 ( Sukyanti Nugroho )
Jauh sebelum menjadi brand besar seperti sekarang ini, Es Teller 77 dulu adalah sebuah warung makan biasa dan sederhana. Dengan mengandalkan kemampuan memasakan Ibu Mertua yang menurutnya paling enak se- Indonesia, Sakyanti Nugroho memberanikan diri untuk membuka usaha warung makan Es Teler 77.

Es Teler 77 ini mengandalkan berbagai macam menu makanan tradisional khas Indonesia yang membuat bisnis kuliner ini kemudian berkembang dengan sangat pesat dan merajai mall- mall besar di Indonesia.

Berbeda dengan Bumbu Desa yang fokus menjual makanan khas Sunda, Es Teler 77 menyajikan beragam masakan rumah yang populer di Indonesia, seperti tumis kangkung dan juga sayur asam.

Es Teler 77 kemudian diresmikan pada tanggal 7 Juli 1982 dan menjadi salah satu bisnis kuliner dengan jumlah cabang waralaba terbesar di Indonesia. Saat ini, bisnis Sukyanti ini bahkan telah tersebar sampai ke New Delhi, Melbourne ( Australia ), Singapura dan juga Malaysia.

Kata siapa bisnis kuliner Indonesia kalah sama bisnis kuliner  Italia, Amerika dan Japanese? Di negeri sendiri, kita bisa menjadi rahasia.

 

*Photo Credit : Kontan/ Daniel Prabowo

Memilih Bisnis Waralaba dengan Modal Kecil?? Ikuti Cara Ini

Memilih Bisnis Waralaba dengan Modal Kecil?? Ikuti Cara Ini

Bisnis waralaba bisa dibilang merupakan salah satu jenis bisnis instant yang paling digemari dan semakin banyak peminatnya. Mulai dari kuliner hingga herbal kesehatan, bisnis waralaba semakin menjadi- jadi di nusantara. Nah, jika Anda ingin menjadi salah satu pemainnya tapi masih terpentok dengan modal, artikel ini mudah- mudahan akan membantu Anda.

Pertama- tama, bisnis waralaba ini harus sesuai dengan pemikiran Anda atau tidak. Pertimbangan matang dengan berbagai faktor memang dibutuhkan. Jangan sampai akhirnya Anda justru berpikir semua modal dan usaha Anda nanti menjadi sia- sia.

Tips Memilih Bisnis Waralaba dengan Modal Kecil

Bisnis waralaba itu sendiri merupakan #bisnis dengan sistem distribusi produk dengan merek yang sudah diberikan secara hak kepada sebuah perusahaan atau individu sesuai kesepakatan, sehingga barang atau jasa yang diperjualkan nanti bisa dijual berdasarkan brand yang diangkat. Beberapa jenis bisnis yang sudah sangat familiar di telinga kita antara lain adalah KFC, waralaba kebab Turki dan sebagainya.

Dalam bisnis waralaba, modal yang dibutuhkan berkisar mulai dari 10 juta rupiah sampai dengan 1 miliar rupiah. Harga ini biasanya sangat tergantung dari jenis bisnis yang dijalankan dan kebesaran sebuah brand. Semakin populer dan mahal sebuah brand, maka biaya untuk bergabung dengan bisnis waralaba nya akan menjadi semakin mahal.

Untuk memulai bisnis waralaba dengan modal sekecil mungkin, beberapa hal yang perlu Anda perhatikan adalah sebagai berikut :
1. Lakukan Perencanaan Bisnis
Perencanaan bisnis memegang peranan penting terhadap setiap ide bisnis yang akan Anda jalankan, termasuk di jenis bisnis waralaba. Dalam perencanaan bisnis ini, tentukanah target dan tujuan bisnis Anda. Temukan juga mode bisnis yang paling ideal untuk Anda dan pikirkan juga mengenai lokasi, target market dan jenis bisnis waralaba yang paling sesuai dengan minat Anda. Dengan perencanaan yang matang, modal kecil Anda pasti akan berbuah profit optimal.

2. Lakukan Survey Terhadap Beberapa Bisnis Waralaba
Sebisa mungkin, setelah menentukan bisnis waralaba yang ingin Anda targetkan dalam bidang tertentu, temukanlah beberapa jenis usaha waralaba, misanya 2-3. Tujuannya apa? Yang utama, Anda bisa melakukan riset Anda sendiri untuk membandingkan usaha yang satu dengan yang lain, mengukur potensi untungnya dan tentu saja memilih yang terbaik. Melakukan survey ini juga merupakan salah satu upaya Anda untuk mengenal kualitas bisnis yang akan Anda ikuti.

3. Setelah Mulai, Tentukan Target Penjualan
Tidak ada kata- kata terlalu awal untuk menentukan target penjualan. Ketika bisnis waralaba Anda ini siap dibuka, seketika itu juga Anda siap membuat kerangka target penjualan per jangka waktu pendek serta menyiapkan kerangka target penjualan dalam jangka panjang. Menentukan target dan mengoptimalkan pencapaiannya sangat penting jika Anda ingin mengalami kemajuan dalam usaha Anda ini.

4. Melakukan Bisnis Waralaba dengan Mereka yang Sudah Jelas Reputasinya
Meskipun modal kecil, Anda tetap harus selektif. Jalankan lah praktek bisnis ini bersama dengan mereka yang memang sudah jelas reputasinya dan sudah berpengalaman. Memulai bisnis ini akan sangat beresiko jika dilakukan dengan pihak yang belum kredibel dalam mengelolanya.

5. Jika Bisnis Sudah Sukses, Jangan Buru- Buru Membuka Cabang Baru
Perluasan cabang kerap menjadi godaan utama ketika sebuah bisnis sudah mulai terlihat #sukses. Tapi nyatanya, pembukaan cabang yang dilakukan secara prematur justru dapat menghancurkan bisnis utama Anda seketika. Untuk membuka cabang baru, lakukan lah perhitungan matang. Pastikan Anda sudah benar- benar siap, SDM nya siap, lokasinya mantap, marketnya bagus dan modal juga harus siap. Sampai disini, Anda tetap harus memantau bisnis Anda gar bisa mempertahankan kualitas dan pelayanan sehingga pelanggan terus setia pada bisnis Anda.

Sama seperti bisnis lainnya, bisnis waralaba pun penuh dengan resiko. Tapi Anda bisa mengubah resiko ini menjadi profit maksimal asalkan siap menerapkan strategi terbaik untuk bisnis Anda. Selamat mencoba!

10 Tips Sukses untuk Memulai Usaha Kecil Anda

10 Tips Sukses untuk Memulai Usaha Kecil Anda

Memulai usaha kecil, apapun jenisnya bisa membuka peluang Anda untuk meraih sesuatu yang besar di kemudian hari. Sama seperti kata pepatah, sukses besar diawali dari langkah- langkah kecil. Dengan fokus dan menekuni usaha kecil Anda, bukan tidak mungkin bisnis Anda akan menjadi semakin besar dan membawa Anda ke level baru yang berbeda.

Sayangnya, tidak sedikit orang yang ragu untuk memulai langkah kecil mereka. Terlalu banyak yang menjadi pertimbangan. Bisa jadi, menurut mereka juga, memulai langkah kecil membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit. Mempertimbangkan apa pun sebelum memulai itu bagus, tapi terlalu banyak pertimbangan justru bisa mematikan langkah Anda. Akhirnya Anda terkungkung di kubangan yang sama, ketika teman Anda yang lain sedang di puncak gairah dengan bisnis mereka.

Khawatir itu wajar. Dalam bisnis atau usaha, kita memang sering dihadapkan dengan ketidakpastian. Mulai dari khawatir bisnis tidak sesuai, khawatir dengan pemasaran atau juga khawatir dengan modal yang tidak balik.

Maka dari itu, penting sekali untuk memulai usaha dengan cermat, bukan asal- asalan. Kegagalan adalah wajah yang sering menghantui calon pebisnis. Gagal itu boleh dan tidak masalah. Tapi bukan berarti Anda harus melakukan kegagalan yang sama juga. Sebaliknya, Anda bisa juga meminimalisir kegagalan tersebut dengan belajar dari kegagalan orang lain. Lakukan lah kegagalan yang lebih keren dan memberi Anda pelajaran yang lebih berkesan. Pelajaran yang menjadikan Anda pebisnis tanggung dan hebat di masa depan.

[ Artikel Terkait: Tips Sukses Memulai Usaha Kuliner untuk Pemula ]

 

Sukses Memulai Usaha Kecil Dimulai Dari Sini

Belajar lah banyak dari mereka yang sudah terlebih dahulu sukses. Tidak harus bertemu dengan pakarnya langsung. Anda dapat belajar dari kisah mereka yang sudah tersebar di internet. Anda juga bisa belajar dari motivator- motivator beken atau pengusaha muda yang namanya sering dicatut di blog atau televisi. Beberapa tips memulai usaha kecil ini juga dapat menjadi inspirasi sukses Anda :

1. Mulai lah dengan Menentukan Visi dan Misi
Visi dan misi penting dalam memulai setiap bisnis, baik itu bisnis kecil maupun bisnis besar. Dengan memiliki visi dan misi usaha, maka Anda akan memiliki landasan yang kuat untuk mulai melangkah dan membesarkan usaha kecil Anda. Maka dari itu, di awal memulai usaha, bersabarlah dalam melangkah. Pastikan Anda sudah mengusung visi dan misi yang kuat dan rencana untuk selalu berjalan di visi dan misi tersebut.

2. Gali Ide Usaha Sedalam- Dalamnya
Yang paling enak, ide usaha berkaitan erat dengan sesuatu yang berhubungan dengan hobbi atau passion. Ketika mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan passion, maka semangat melangkah kita cenderung akan stabil dan gampang dipompa ketika sedang berada di titik jenuh atau terbentur masalah.

3. Pelajari Ilmu Bisnis
Salah besar jika memulai usaha tanpa mempelajari ilmunya. Memang benar ada beberapa orang yang sukses dengan modal nekat dan terus maju. Tapi, adalah lebih baik jika Anda mempelajari ilmu bisnisnya terlebih dahulu. Agar apa? Agar Anda tidak mengulangi kesalahan yang sama dengan pendahulu Anda.

[ Artikel Terkait : 8 Kesalahan yang Dapat Membuat Startup Anda Gagal di Tengah Jalan ]

4. Optimisme itu Penting
Optimis itu penting. Jika belum apa- apa Anda sudah pesimis, maka bisa ditebak usaha kecil Anda akan selalu kecil dan sulit untuk berkembang. Sebaliknya, dengan optimism, akan lebih mudah bagi Anda untuk meraih kestabilan bisnis dan mengembangkan usaha kecil Anda supaya lebih sukses dari waktu ke waktu. Optimisme juga membuat Anda melewati segala jenis rintangan dengan teguh.

5. Tidak Ada yang Salah dengan Memulai dari Nol
Memulai dari nol tidak perlu membuat Anda merasa minder. Anda bisa meniruu analogi bahwa usaha itu diibaratkan seperti menanam pohon kelapa, yang artinay dalam jangka waktu tertentu, untuk mendapatkan hasil yang besar, Anda perlu menginvestasikan waktu, pemeliharaan, pengorbanan dan tentu saja kesabaran. Ringanlah beban Anda dengan memulainya tanpa beban dan tanpa keraguan.

6. Optimalkan Pelayanan
Salah satu yang unik dari karakteristik customer di Indonesia adalah mereka sangat menyukai pelayanan yang baik dari sebuah brand, baik itu yang besar atau usaha kecil yang baru dimulai. Ketika sebuah layanan membuat mereka puas dan bahagia, mereka cenderung akan berlangganan dan tidak akan berpaling ke kompetitor. Maka dari itu, sangat penting untuk Anda meningkatkan keahlian dalam berkomunikasi dengan mereka. Sesekali sapa lah pelanggan Anda via pesan teks atau #socialmedia. Tanyakan bagaimana kesan mereka terhadap produk Anda. Perhatian kecil seperti ini biasanya akan membuat mereka tidak sungkan untuk melakukan repeat order.

7. Bangun Brand Anda
Proses branding di tahap awal memulai usaha memang lah tidak mudah. Tapi dengan bekerja keras membangunnya, hasil yang Anda peroleh akan sebanding dengan effort yang Anda keluarkan. Dengan menciptakan brand yang baik, Anda akan lebih mudah menjual di masa depan sekaligus meningkatkan level bisnis Anda menjadi lebih baik lagi.

8. Peka Terhadap Teknologi Terbaru
Jika ingin usaha Anda stabil dan sukses, maka pekalah terhadap inovasi. Kehadiran inovasi teknologi dan trend, tak bisa dipungkiri merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam bisnis. Tidak sedikit bisnis yang tumbang hanya karena mereka tidak mau mengikuti ritme teknologi. Jika Anda melakukan kesalahan yang sama, hasil yang buruk bisa menampar Anda dengan cara yang sama.

9. Kenali Kebutuhan Dasar Anda
Apa saja yang Anda butuhkan dalam menjalankan jenis usaha Anda? Buatlah catatan tentang kebutuhan dasar ini dan lakukan analisa. Misalnya yang termasuk kebutuhan dasar ini adalah modal, asset ( seperti komputer, website, ruko, alat tulis kantor, dsb ) dan sistem. Dengan mengenali kebutuhan dasar dan menganalisa porsi dan level urgensi nya, Anda dapat mengatur budget dengan bijak serta lebih siap ketika usaha kecil Anda sudah mulai berjalan.

10. Mulai lah Merekrut Karywan jika Mulai Dibutuhkan
Jika work load Anda sudah terlalu padat dan mulai merasa membutuhkan asisten, tidak ada salahnya untuk mulai merekrut karyawan. Merekrut karyawan adalah bagian dari pengembangan usaha, jadi tentu sajaa bisa Anda lakukan sesuai dnegan kebutuhan. Dalam merekrut karyawan, utamakan lah kualitas dan yang sudah berpengalaman atau minimal memiliki ketrampilan dasar yang dibutuhkan sehingga Anda tidak perlu meluangkan waktu banyak untuk melakukan training.
[ Artikel Terkait: 10 Alasan Kenapa Anda Harus Memulai Usaha Sendiri ]

Setelah membaca 10 tips sukses memulai usaha kecil ini, maka tugas Anda selanjutnya adalah action untuk memulai langkah kecil Anda. Tanpa action, bacaan sebanyak apa pun tidak akan berpengaruh terhadap hidup Anda. Setuju ya?? Selamat mencoba ^_^

3 Alasan Utama Mengapa Bisnis Anda Harus Go Online

Go Online sudah menjadi tagline dimana- mana. Sejak beberapa tahun ini tagline semakin gencar digalakkan oleh para pengusaha online, dan juga offline. Bukan hanya menyentuh pengusaha besar saja, tapi go online juga wajib diterapkan oleh mereka pemilik UKM atau usaha kecil menengah. Sebelum membicarakan tentang Go Online lebih jauh, mari kita bicara dulu apa sih arti sebenarnya dari Go Online ini.

Go online dapat didefinisikan sebagai sebuah inovasi bisnis, dengan mengembangkan bisnis yang dulunya hanya dijalankan secara offline lewat toko fisik atau pemasaran offline lainnya, menuju ke marketing secara online dengan toko online atau sering juga disebut dengan eCommerce.

Pertanyaan mendasar dari pengusaha yang baru mengenal istilah ini atau mungkin sudah mengenal tapi masih enggan untuk berinovasi adalah “kenapa sih harus Go Online kalau dengan sistem offline yang selama ini dijalankan saja hasilnya sudah memuaskan?”.

Ya, untuk saat ini mungkin saja kondisi bisnis Anda sedang stabil. Tapi, di era digital seperti ini, tidak ada yang dapat menghalangi perkembangan teknologi yang tumbuh dengan sangat cepat. Dunia usaha sudah berkembang dengan sangat dinamis. Jika kita tidak mengikuti ritme yang ada saat ini ( era internet ), maka bisnis kita akan stuck dan kita akan semakin tertinggal jauh, saat pengusaha lain sudah start beberapa waktu yang lalu. Nah, dengan jawaban ini, maka setiap pengusaha, dalam bidang apa pun, sudah sewajarnya menerapkan strategi go online untuk bisnisnya.

Kini Saatnya untuk Anda Go Online!

Bagi Anda yang ingin memulai bisnis baru atau startup atau ingin mengembangkan bisnis offline ke online, maka mulai lah segera. Seperti yang kami ungkapkan di atas tadi, dunia bisnis ini sangat dinamis dan kita tidak akan pernah dapat membendung teknologi yang berkembang dengan sangat cepat. Jika bagi Anda ini masih belum cukup, berikut ini adalah alasan- alasan penting mengapat Anda haruus membawah bisnis Anda dari offline menjadi Go Online :

1. Jangkauan Pasar yang Lebih Luas
Ada perbedaan yang cukup signifikan antara bisnis online dan offline. Dalam jangkauan bisnis offline, tidak jarang perkembangan mentok pada area offline saja, baik dari segi marketing atau pun wilayan. Sekalinya melakukan ekspansi pasar ke daerah yang lebih luas, maka biaya dan waktu yang dibutuhkan cukup besar. Berbeda dengan mengembangkan bisnis secara online, Anda bisa meluaskan pasar Anda dengan biaya yang relatif lebih hemat dan waktu yang lebih cepat. Tidak jarang hanya dalam hitungan bulan saja, bisnis Anda sudah semakin populer dan dikenal banyak orang.

Selain itu, dunia online juga kerap menimbulkan efek #viral atau menular ketika promosi dilakukan dengan cerdas. Misalnya dengan membuat video kreatif yang Anda bagikan di website dan social media, maka brand Anda akan dikenal banyak orang dalam waktu sekejap karena video tersebut dibagikan oleh ratusan atau bahkan ribuan orang. Tanpa terlalu berkeringat, pesanan berdatangan mendekati Anda.

2. Go Online Memudahkan Anda Mendapatkan Pelanggan Baru
Ingin banyak mendapatkan pelanggan baru, Go Online lah strategi yang sangat mujarab membantu Anda untuk merealisasikannya. Internet memiliki potensi yang tak terbatas. Dengan meletakkan bisnis Anda secara online, maka pelanggan baru bisa berdatangan dari segala penjuru, baik pelanggan dari mesin pencari atau sosial media seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Dengan website dan dukungan sosial media, strategi bisnis online Anda nyaris sempurna dan menjadi ladang subur untuk mendatangkan banyak pelanggan.

Selain itu, Anda juga dapat masuk ke komunitas- komunitas atau forum online dengan bidang bisnis yang sesuai dengan usaha Anda. Di tempat ini, selain meluaskan potensi pasar, Anda juga akan bertemu dengan banyak teman bisnis yang membantu Anda untuk upgrade ilmu secara gratis serta berdiskusi dan bertukar pengalaman.

3. Bisnis Anda  Tampil Lebih Profesional
Teknologi adalah hal yang sulit untuk ditolak. Jika ingin bisnis Anda tetap kokoh berdiri dan sesuai dengan ritme teknologi, Go Online wajib hukumnya. Salah satu syarat untuk tampil lebih profesional di era teknologi ini ya mau tidak mau Anda harus Go Online. Bukan rahasia lagi, profesionalisme dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan. Jika orientasi bisnis Anda adalah pelanggan, tentu saja bisnis Anda akan mudah berkembang dan menjadi lebih besar lagi.

Langkah pertama yang Anda perlu lakukan adalah dengan menciptakan versi #tokoonline atau eCommerce bisnis kita. Beberapa bidang usaha bahkan mau membuat 2-3 tiga sekaligus untuk tujuan yang berbeda, yaitu e-Commerce untuk berjualan secara hard-selling, website company profile dan juga website untuk personal branding. Anda tidak harus memiliki dua atau tiga website seperti ini, pilih saja salah satu yang cukup untuk mewakili bisnis Anda.

Membuat toko online itu sendiri sebenarnya tidak terlalu sulit. Anda dapat mendapatkan tutorial membuat toko online secara mudah di internet. Jika merasa tidak punya waktu dan ingin yang instan, gunakan saja jasa pembuatan toko online. Dalam sekejap, bisnis Anda sudah ada di ranah online dan siap untuk tampil beda.

 

Jadi, mau tetap offline saja atau semakin mantap untuk Go Online?

Tips Sukses Memulai Usaha Kuliner untuk Pemula

Tips Sukses Memulai Usaha Kuliner untuk Pemula

Bisnis kuliner memang nggak ada matinya. Diantara jenis bisnis  yang sering tumbuh dan mati, bidang kuliner ini lah yang terus kokoh berdiri dan aktif melakukan inovasi. Alasannya cukup simple, karena manusia butuh makan dan selalu tertarik untuk mencoba makanan baru.

Bisa dibilang juga, kuliner adalah gaya hidup dan budaya. Dimanapun Anda berada, Anda akan menemukan varian unik berbagai kuliner khas daerah tertentu. Bukan itu saja, kuliner juga bisa menjadi pelopor trend. Masih ingat dengan nama- nama kuliner lucu yang akhirnya banyak pengikutnya? Sebut saja markobar ( yang kemudian juga muncul martabak mutan ), fried chicken ( dengan variasi seperti ayam gila, ayam bugil, dsb ), kue cubit, bakso setan, tahu kremes, dan masih banyak lagi.

Tertarik Memulai Bisnis Kuliner? Coba Tips Ini!

Secara tidak langsung Panda Gila sudah mengungkapkan kalau peluang bisnis kuliner itu besar. Siapa saja berpotensi sukses saat terjun di bisnis yang satu ini. Anda tertarik untuk memulai bisnis kuliner? Kenapa tidak? Anda bisa mencobanya sekarang juga!

Di postingan kali ini kami akan berbagi beberapa tips untuk memulai #bisnis kuliner yang ditujukan untuk pemula. Tentu saja Anda bisa mencontek tips ini, mempraktekkan dan melakukan evaluasi tambahan agar bisnis yang Anda kelola semakin baik dan semakin sukses. Siap mencoba? Simak sampai bagian akhirnya ya 🙂

1. Mulai lah dengan Memilih Jenis Kuliner yang Anda Jual
Kuliner ternyata bisa mencakup jangkauan yang luas. Mulai dari kuliner tradisional, kuliner khas, hingga modern dan internasional. Kuliner tradisional seperti Pempek, Siomay dan Batagor hampir selalu laku di wilayah mana pun. Kuliner tradisional bergaya pecel lele dan seafood, bakso atau masakan Padang juga selalu laris. Jika Anda memilih tipe kuliner modern yang aman, mungkin bisa mencoba jenis rumah makan ayam goreng yang bisa dikemas dengan gaya yang berbeda. Kuliner modern dan internasional biasanya memiliki tampilan yang lebih classy dibandingkan kuliner jenis lainnya. Untuk mode bisnis yang seperti ini, modal yang dikeluarkan lebih besar dan Anda juga harus menyiapkan strategi branding yang lebih mendalam lagi.

2. Pilih Lokasi yang Strategis
Dengan lokasi yang strategis, bisnis Anda berpotensi langsung laris, bahkan di hari pertama buka. Bukan rahasia lagi, lokasi yang tepat memang menjadi salah satu faktor kunci yang dapat menentukan kesuksesan sebuah bisnis kuliner. Beberapa lokasi yang cocok untuk bisnis kuliner adalah lokasi yang ramai dengan mahasiswa atau anak sekolah dan pekerja kantoran yang sudah pasti akan memburu warung makan di sela aktifitas bekerja mereka.

Anda juga bisa membuka bisnis Anda ini di pusat kuliner. Persaingan memang cenderung lebih ketat, tapi jika Anda berhasil tampil beda dengan menu, kualitas dan harga yang bersaing, potensi bisnis Anda untuk #sukses juga lebih besar.

3. Pilih Menu Makanan dengan Tepat dan Cermat
Sesuaikanlah menu makanan Anda dengan target pasar yang akan Anda bidik. Beberapa hal yang patut dipertimbangkan antara lain adalah lokasi kuliner ( di wilayah itu kira- kira kuliner yang paling dicari apa ), dan jenis pembeli. Misalnya sasaran Anda adalah pelajar atau mahasiswa, maka menu yang mereka sukai adalah makanan yang rasanya enak, tempatnya nyaman untuk berkumpul dan harganya relatif terjangkau.

Beda jika sasarannya adalah pegawai kantoran atau kelas menengah ke atas, Anda bisa bereksperimen untuk membuat menu yang lebih variatif, unik dan memberikan harga yang sedikit berbobot. Jika sasaran Anda adalah pebisnis atau orang kaya –menengah ke atas– yang suka menghabiskan waktu untuk makan malam bersama keluarga, kerabat atau rekan kerja, Anda dapat menciptakan restaurant dengan konsep elegant dan berkelas. Modalnya memang besar, tapi sebagai timbal balik, Anda dapat menawarkan menu Anda dengan harga yang agak mahal.

4. Konsep Kuliner yang Menarik dan Higienis
Jika Anda ingin serius dengan bisnis kuliner Anda, menghidangkan menu Anda dalam sajian yang menarik dan higienis wajib hukumnya. Cobalah memperhatikan detail, mulai dari meja makan dan kursi yang bersih dan nyaman, alat makan yang cantik dan unik ( jika perlu ) dan juga kebersihan dapur. Pastikan juga sajian makanan di piring terlihat rapi dan menarik untuk pembeli.

Bagi pembeli, kebersihan seringkali menjadi salah satu faktor terpenting dalam memilih tempat makan. Bukan hanya kebersihan makanan dan alat makan, tapi juga toilet, ruangan dan interior. Selain bersih, tentu saja harus wangi dan membuat pelanggan nyaman ya. Kriteria ini lah yang dapat menentukan apakah rumah makan Anda sudah benar-benar higienis.

5. Maksimalkan dengan Ide Kreatif
Jangan hanya mengikuti gaya bisnis kuliner yang sudah ada. Maksimalkan lah ide kreatifmu untuk menciptakan sesuatu yang fresh, berkesan dan membuat pecinta kuliner mati penasaran untuk mencoba. Contoh ide kreatif bisa dimulai dengan membuat nama- nama yang unik untuk menu makanan yang kamu ciptakan, membuat konsep restauran yang unik atau menciptakan menu makanan yang baru yang lebih fresh. Di luar negeri mungkin sudah tidak asing lagi kita mendengar restauran dengan konsep unik, seperti konsep penjara atau restauran untuk para jomblo ( serius ini bukan nyindir jombloers :v ). Nah, di Indonesia yang mengusung konsep unik belum banyak. Jadi, tidak ada salahnya mencoba kan?

Selain itu, Anda juga dapat bereksperimen dengan memberikan sentuhan unik di interior atau penamaan menu makanan dengan nama yang lucu. Nama- nama lucu ini misalnya kue cubit ( sudah familiar kan? ),  ayam gila, bakso setan, cumi genits, tahu negro dan sebagainya. Kalau bisa unik dan tampil beda, kenapa harus sama? Ya kan?

6. Pelayanan Berkualitas
Pelayanan berkualitas dari sebuah rumah makan atau restaurant juga seringkali menjadi faktor kunci keberhasilan sebuah bisnis kuliner. Pelayanan prima membuat pengunjung merasa nyaman dan hangat, sehingga mereka tidak akan segan- segan untuk kembali lagi, dan bahkan memberikan promosi gratis untuk bisnis Anda kepada teman- teman dan keluarga mereka. Wah, sudah tahu kan efek dahsyatnya Word Of Mouth marketing? Yes, bisa dahsyat sekali!

7. Seimbangkan dengan Passion dan Segera Take Action
Cara termudah dan ternyaman untuk memulai bisnis adalah ketika seimbang dengan passion. Jadi, pilihlah mode bisnis kuliner yang paling sesuai dengan passion mu, termasuk dalam hal manajemen dan gaya tim. Selain itu, yang terpenting adalah segera take action. Apalagi jika idemu cukup unik dan belum pernah ada sebelumnya, wajib hukumnya untuk segera dieksekusi. Jika Anda menunda- nunda, bisa jadi di bulan yang sama ide Anda sudah diwujudkan orang lain. Padahal, dengan menjadi pionir, maka bisnis Anda akan berpeluang untuk lebih sukses dan lebih cepat populer dari pada yang lain. Sayang sekali, kan?

8 Kesalahan yang Dapat Membuat Startup Anda Gagal di Tengah Jalan

Mendirikan startup, sebaiknya bukan hanya mengikuti trend terkini saja. Ada banyak modal yang dibutuhkan ketika Anda mendirikan model bisnis ini. Modal disini bukan hanya melulu soal uang atau pendanaan, melainkan juga ilmu pengetahuan, pengalaman, keberanian, kreatifitas, partner dan mental.

Tentu saja para pendiri startup akan ngotot bahwa mereka tidak ingin melakukan kesalahan apa pun dan berusaha mati- matian untuk menghindarinya. Namun, betapa pun Anda berhati- hati, kadang ada saja yang bisa membuat Anda tergelincir, dan seringkali ini justru datang dari hal sepele yang tidak Anda sadari. Dari hal yang remeh temeh tersebut, hal ini bisa mengakibatkan bisnis Anda jatuh, berhenti di tengah jalan, gagal total atau hancur lebur. Tapi jangan patah semangat, bukan kah gagal itu bagian dari kesuksesan yang lebih besar? Ya, ada banyak hikmah yang dapat kita ambil dari kegagalan tersebut.

Beberapa Jenis Kesalahan yang Bisa Membuat Startup Anda Berhenti

Ada beberapa hal mendasar yang sering terjadi yang dapat mengakibatkan #startup Anda gagal. Permasalahan tersebut seringkali berakar dari kecerobohan Anda yang tidak membuat solusi untuk masalah yang dialami oleh konsumen Anda. Namun di penjabaran yang lebih luas lagi, ada beberapa kesalahan lain yang dapat membuat startup Anda gagal. Mari kita pelajari bersama :

1. Terlalu Memaksakan Diri untuk Berjuang Sendirian
Berani untuk menjadi single fighter alias berjuang sendirian itu bagus. Modal nekat memang seringkali menjadi senjata semangat yang mematikan. Tapi ingat lah juga bahwa berjuang sendirian berarti menanggung resikonya sendirian juga. Lagi pula, tidak ada salahnya kan berjuang bersama seorang partner yang memiliki kesamaan misi dan visi? Apalagi jika partner Anda memiliki keahlian tertentu? Maka kalian dapat melengkapi kekurangan satu sama lain.
Dengan memiliki partner yang tepat juga, Anda akan memiliki tenaga ekstra untuk menyelesaikan setiap kerikil tajam yang hadir dalam perjuangan mendirikan startup. Ketika ada sesuatu yang menjatuhkan Anda, maka Anda memiliki kemampuan yang lebih besar untuk segera bangkit dari keterpurukan. Tentu saja ada banyak untungnya kan memiliki partner yang sejalan? Jadi, kenapa tidak?

2. Anda Memiliki Target Market yang Kecil
Memilih target pasar dengan persaingan yang rendah mungkin akan membuat Anda merasa aman sementara dan meraup keuntungan dengan margin yang besar. Tidak sedikit para pengusaha startup yang memilih target market yang kecil untuk menghindari persaingan yang besar. Padahal, target market yang kecil bukan berarti tanpa kendala. Masing- masing pasti ada plus minusnya.

Cobalah lakukan tes market terlebih dahulu sebelum benar- benar meluncurkan startup Anda. Jangan focus memilih target market kecil dengan harapan persaingan akan lebih lengang. Anda juga tidak perlu takut untuk memilih target yang lebih besar, karena meskipun persaingan ketat, Anda akan belajar banyak hal disana. Selain kaya akan pengalaman baru, Anda juga sudah memiliki market yang teredukasi sehingga proses pengembangan akan menjadi lebih mudah. Yang perlu diingat, Anda tidak perlu terburu- buru dalam menentukan target market ini. Lakukan lah analisa dengan sebaik mungkin.

3. Merekrut Personil yang Buruk
SDM yang buruk tentu sebuah kerugian untuk perusahaan mana pun, terutama untuk startup yang memulai dari bawah. Untuk mendapatkan personil yang berkualitas untuk membantu bisnis Anda berkembang, lakukan lah seleksi yang cukup ketat. Bukan hanya memandang darii segi tingkat pendidikan, tapi juga karakter dan integritas sebagai faktor terpentingnya. Suka atau tidak, nyatanya salah dalam memilih personil akan memberikan dampak buruk yang berkepanjangan untuk startup Anda.

4. Pemilihan Lokasi yang Tidak Tepat
Tidak semua pebisnis mempertimbangkan lokasi sebagai factor penting untuk bisnisnya. Namun, bisa jadi lokasi memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap berkembangnya sebuah startup. Misalnya Anda mendirikan sebuah startup di wilayah yang masih miskin infrastruktur dan fasilitas lainnya, tentu hal ini dapat menjadi kendala yang serius untuk bisnis Anda. Pastikan Anda memilih lokasi dengan infrastruktur yang cukup baik untuk bisnis Anda.

5. Anda Menggunakan Platform yang Salah dan Tidak Menyadarinya
Platform adalah bagian penting untuk sebuah startup tumbuh dan berkembang. Beberapa platform yang dimaksud disini adalah media bekerja, bahasa pemrograman, software pendukung, hingga jenis teknologi apa yang akan digunakan. Di awal berdiri, banyak startup yang cenderung memilih platform dengan harga terjangkau demi hemat biaya, tanpa melihat lebih detail fitur yang ditawarkan.

6. Kurang Matang dalam Launching
Kesan pertama sudah seharusnya menggoda. Menurut beberapa study, ketika market memberikan respon positif terhadap startup yang baru di launching, maka besar kemungkinan startup tersebut akan cepat berkembang dan mudah berkibar. Sebaliknya, jika dalam periode launching kurang mendapatkan sambutan dari pasar, maka startup Anda berpeluang untuk tumbuh apa adanya.

Maka dari itu, pastikan startup Anda cukup matang untuk diluncurkan. Jangan terlalu cepat dan buru- buru, jangan juga terlalu terlambat dan member celah untuk competitor mencuri ide gemilang Anda. Pertimbangkan baik- baik dan diskusikan dengan tim Anda kapan moment terbaik startup untuk diluncurkan. Usahkan untuk langsung mendapatkan respon yang positif dan reputasi yang baik.

7. Anda Bernafsu untuk Cepat Mengejar Keuntungan
Meraih keuntungan maksimal memang sudah pasti menjadi ekspektasi setiap bisnis yang akan diluncurkan. Namun, sebelum berpikir tentang keuntungan, pikirkan lah dengan seksama tentang kepuasan konsumen Anda. Pastikan konsumen Anda bahagia dengan produk atau layanan yang startup mu sajikan. Apa pun tipe bisnis Anda, tempatkan lah konsumen sebagai yang utama. Jika Anda berhasil membuat mereka puas, secara otomatis reputasi startup Anda akan meroket dan ini adalah sinyal awal bahwa bisnis Anda akan meraih pintu gerbang kesuksesan.

Sebaiknya, terlalu bernafsu mengejar keuntungan akan membuat startup Anda terjungkal, konsumen kecewa dan reputasi Anda meredup. Anda bisa menebak bagaimana ending-nya kan? Mau hal ini terjadi? Saya yakin jawabannya pasti tidak.

8. Anda Berselisih dengan Partner Pendiri dan Manajemen
Perbedaan pendapat bisa muncul kapan saja dan dimana saja. Namun usahakan, apa pun perbedaan tersebut jangan sampai menciptakan perselisihan antar manajemen apalagi pendiri. Pendiri yang saling menyerang dan tidak akur adalah awal kehancuran sebuah startup. Selain mempengaruhi suasana kerja menjadi tak nyaman, secara perlahan tapi pasti manajemen dan komunikasi Anda akan menjadi semakin berantakan dan menuju jurang.

 

8 point di atas mungkin sering terjadi tanpa kita sadari. Maka dari itu, penting untuk memiliki merencanakan setiap hal yang akan Anda lakukan untuk startup Anda. Sadari juga bahwa seberapa teliti Anda, membuat kesalahan itu selalu mungkin sehingga Anda dapat semakin berhati- hati dalam melaksanakan misi Anda. Selamat mencoba! Semoga artikel ini menginspirasi Anda.