Advertiser Wajib Tahu! Faktor Penentu Budget Harian Google Ads

Advertiser Wajib Tahu! Faktor Penentu Budget Harian Google Ads

Budget beriklan di Google Ads berapa sih? Seperti yang kita ketahui jika ingin pasang campaign Google Ads baik dilakukan sendiri atau Jasa Pasang Iklan Google Ads pastinya perlu perhitungan budget yang matang. Benar bukan? Salah satu yang perlu diperhatikan adalah faktor penentu budget harian Google Ads ini.

Google Ads memang menjadi suatu hal yang berguna terutama dalam meningkatkan performa iklan pada bisnis Anda. Namun, kendala biaya amat sering dialami oleh para pebisnis yang ingin memasang iklan. Nah, ada sejumlah faktor yang informasinya cukup penting untuk anda ketahui. Berikut beberapa poinnya!

Deretan Faktor yang Mempengaruhi Terhadap Biaya Beriklan di Google Ads

Biaya iklan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan bila ingin melakukan optimasi advertising dalam Performance Marketing seperti di Google Ads. Sering bukan mendapatkan pertanyaan mengapa besaran biaya advertising melalui pemasangan iklan Google Ads sangat bervariasi. Apa sih yang menyebabkan hal itu terjadi? Tidak mudah menjawab pertanyaan tersebut. Berikut ini penjelasannya!

Penjadwalan

Salah satu hal yang mempengaruhi perubahan terhadap pembiayaan iklan adalah penjadwalan atau skedul penayangan iklan. Periode waktu memang sangat mempengaruhi, apalagi anda ketahui bahwa saat ini kompetisi advertising lebih tinggi.

Nah, ada hal penting yang perlu anda catat, bahwa mayoritas pengiklan di industri tertentu yang ingin menjalankan iklan  dalam periode waktu yang bersamaan biasanya menyebabkan biaya iklan meningkat drastis. Anda harus mencari alternatif dalam mengatasi hal ini. 

Tipe Iklan yang Dipilih

Tipe faktor penentu budget harian Google Ads selanjutnya adalah tipe iklan pilihan. Biasanya Google akan menawarkan sejumlah tipe iklan dengan CPC (Cost Per Click)  yang berbeda-beda. Di antaranya adalah: 

  1. Search Ads, yaitu iklan Google yang cukup populer dengan rata-rata biaya tertinggi pada tiap kliknya. 
  2. Iklan Shopping, biasanya biaya iklan ini menyesuaikan dengan produk yang akan anda pasarkan. 
  3. Iklan jaringan display, yaitu iklan jenis iklan di Google yang menawarkan harga terendah pada setiap kliknya. 

Beberapa jenis iklan tersebut memiliki sejumlah keunggulan dan kekurangan. Anda hanya bisa mempertimbangkan bila tertarik menggunakannya.

Strategi Bidding 

Selanjutnya, ada strategi bidding yang juga mempengaruhi terhadap biaya iklan Google Ads. Ada sejumlah strategi bidding yang dipilih untuk optimasi iklan. Beberapa strategi yang cukup anda ketahui diantaranya: Maximize Clicks, Enhanced CPC (ECPC), Maximize Conversions, Target CPA (Cost Per Action), target ROAS (Return On Ad Spend), dan terakhir Target CPM/Viewable CPM (Cost per Mille / per 1.000 Impressions). 

Menggunakan strategi tersebut jelas memiliki banyak hal positif, di antaranya adalah peningkatan awareness, optimalisasi intensi audiens, mendapatkan hasil iklan yang lebih cepat, mampu menekan budget iklan yang lebih efisien, dan lainnya. 

Traffic Kata Kunci

Traffic kata kunci atau estimasi lalu lintas kata kunci biasanya menggunakan platform Keyword Planner. Langkah ini dipercaya sebagai alternatif mendapatkan estimasi lalu lintas keyword. Ada impresi, klik, dan CPC untuk membantu memandu keputusan bidding dan budget yang tepat dan sesuai kebutuhan. 

Device Targeting

Faktor lainnya adalah targeting device. Perlu diketahui bahwa biaya iklan memang sangat variatif dan itu semua tergantung pada device yang dituju. Seperti halnya pada keyword B2C di mana biayanya lebih mahal jika anda menargetkannya. Kemudian keyword B2B yang jauh lebih mahal dibanding desktop.  

Jenis Industri Bisnis Milik Anda

Jadi, faktor selanjutnya adalah industri bisnis, harus diketahui bahwa gambaran setiap industri memiliki rata-rata cost per click atau CPC yang beragam. Sejumlah iklan di industri yang memiliki BPK lebih tinggi misalnya industri hukum, real estat, dan akuntansi yang dipercaya cukup kompetitif dan memiliki BPK yang tinggi. 

Google Ads memang platform yang mempermudahkan bagi pebisnis online dalam memperluas pasar, namun jangan sampai salah langkah atau strategi dalam mengoperasikannya. Sebab, ancaman boncos anggaran menjadi salah satu ancaman yang paling mengerikan. Bagaimana cara untuk mengatasi masalah ini? Tentu saja dengan cara menggunakan Agency Google Ads.

Banyumedia menjadi salah satu agency advertising online yang paling terpercaya di Indonesia. Berbagai tipe iklan google bisa mereka tayangkan, bahkan mereka siap bertindak sebagai Jasa Pasang Iklan Youtube Ads. Sudah banyak pihak yang merasakan manfaatnya. Jadi, Anda kapan? 

Performance Marketing : Pengertian, Cara Kerja & Strategi Penerapan

Performance Marketing : Pengertian, Cara Kerja & Strategi Penerapan

Dalam hangatnya perbincangan tentang strategi marketing yang ciamik, performance marketing menjadi salah satu yang wajib perusahaan pertimbangkan. Pasalnya, dalam strategi ini, para pengiklan hanya akan membayar saat apa yang menjadi tujuan bisnis tercapai. Terdengar menarik dan efektif, bukan?

Tidak heran, diantara strategi marketing yang bertebaran, performance marketing adalah salah satu yang menjadi incaran perusahaan. Marketing ini sendiri pada dasarnya merupakan kombinasi dari brand marketing dan paid advertising. Tertarik untuk mengenalinya lebih lanjut? Simak ulasan Panda, ya!

Pengertian Performance Marketing adalah

Performance marketing adalah strategi pemasaran digital yang berfokus pada efektivitas hasil tindakan atau konversi pelanggan. Strategi marketing ini lebih mementingkan hasil yang terukur seperti leads, penjualan, atau unduhan aplikasi. 

Di agensi digital, performance marketing termasuk jenis campaign yang sedang hits. Pasalnya, di campaign ini advertiser wajib memberikan hasil yang positif sesuai dengan tujuan bisnis yang ingin dicapai. Tujuan utama performance marketing adalah untuk mendapatkan hasil nyata yang memberi nilai tinggi bagi bisnis, seperti registrasi, pembelian, langganan, dan lainnya.

Manfaat utama performance marketing antara lain:

  • Mengukur hasil kampanye pemasaran dengan lebih akurat
  • Meningkatkan ROI kampanye pemasaran 
  • Menargetkan audiens yang lebih relevan
  • Mengoptimalkan anggaran pemasaran pada channel yang efektif

Perbedaan Performance Marketing dengan Digital Marketing Lainnya

Lantas apa yang menjadi pembeda antara performance marketing dan campaign digital marketing lainnya? Antara lain sebagai berikut :

  • Lebih fokus pada hasil konversi daripada awareness atau jangkauan
  • Mengutamakan data dan pengukuran ketimbang kreativitas
  • Bersifat dinamis dan selalu dioptimasi berdasarkan data
  • Bekerja berdasarkan model pembayaran per aksi (pay per action)

Dengan demikian, performance marketing lebih mengutamakan efisiensi dan efektivitas daripada awareness atau branding dalam strategi digital marketing.

Cara Kerja Performance Marketing

Performance marketing bekerja berdasarkan model pay-for-performance, di mana pemasar hanya membayar iklan atau promosi jika menghasilkan tindakan atau konversi yang diinginkan, seperti klik, registrasi, pembelian, dll.

Beberapa cara utama performance marketing bekerja:

1. Model Pay-for-Performance

  • Performance marketing berdasarkan  pada model bayar berdasarkan kinerja, di mana pengiklan hanya membayar ketika iklan menghasilkan konversi yang mereka inginkan. Ini berbeda dari model iklan tradisional di mana pengiklan membayar untuk impresi atau exposure independen dari hasilnya.
  • Pengiklan hanya membayar ketika tindakan yang berharga. Misalnya saja saat klik, lead, penjualan, unduhan, dll terjadi. Ini menghilangkan risiko pemasaran dan memastikan iklan bekerja efektif seperti keinginan.
  • Model ini mendorong hasil yang efektif dan menghilangkan pemborosan pada iklan yang tidak menghasilkan. Pengiklan mendapatkan ROI positif karena hanya membayar iklan yang terkonversi.

2. Peran Data dan Analytics 

  • Data dan analitik sangat penting dalam performance marketing untuk melacak KPI dan mengoptimalkan kampanye untuk hasil terbaik.
  • Data seperti tingkat klik, konversi, biaya per akuisisi, ROI, dll berguna untuk mengukur efektivitas dan menyesuaikan strategi.
  • Alat analitik canggih memungkinkan pelacakan multi-channel dan atribusi untuk memahami jalur konversi pelanggan.
  • Data dan insight berguna untuk menargetkan audiens yang tepat, menguji kreativitas iklan, menyesuaikan penawaran, dan banyak lagi. Analisis mendalam mengarah pada kampanye yang lebih efektif.

3. Menetapkan KPI dan Tujuan

  • Penetapan KPI (Key Performance Indicator) wajib untuk melacak kemajuan terhadap tujuan performance marketing.
  • Tujuan umum termasuk peningkatan penjualan, leads, keanggotaan, unduhan aplikasi, dan lainnya.
  • Beberapa KPI umum adalah CTR, biaya per klik, CPA, ROAS, CAC, konversi, dll. KPI harus spesifik dan terukur.
  • Seluruh tim dan mitra harus memahami KPI dan tujuan yang ingin dicapai melalui inisiatif performance marketing.
  • Data harus terus dipantau terhadap KPI untuk mengevaluasi kinerja dan membuat penyesuaian strategi untuk mencapai tujuan.

Jenis-Jenis KPI Dalam Performance Marketing

Terdapat berbagai jenis KPI yang berguna untuk mengukur keberhasilan dalam performance marketing. Antara lain adalah sebagai berikut :

1. ROI (Return on Investment) 

ROI adalah salah satu metrik paling penting dalam performance marketing. Metrik ini mengukur seberapa banyak pengembalian yang pengiklan peroleh dari setiap rupiah yang diinvestasikan pada kampanye pemasaran. Semakin tinggi ROI, semakin efektif sebuah kampanye.

2. CPA (Cost Per Acquisition)

Cost Per Acquisition (CPA) mengukur biaya rata-rata yang pengiklan butuhkan untuk mendapatkan seorang pelanggan baru. Semakin rendah CPA, semakin efisien biaya untuk mendapatkan pelanggan.

3. Customer Lifetime Value 

Customer Lifetime Value (CLV) mengukur pendapatan rata-rata yang dapat dihasilkan dari seorang pelanggan selama masa hubungan mereka dengan perusahaan. CLV penting untuk menilai apakah CPA masih wajar dibandingkan nilai pelanggan.

4. Click Through Rate

Click Through Rate (CTR) mengukur rasio pengunjung yang mengklik tautan iklan dengan yang melihat iklan. CTR yang tinggi mengindikasikan iklan yang relevan dan menarik.

5. Conversion Rate

Conversion Rate atau tingkat konversi mengukur persentase pengunjung yang mengambil tindakan yang diinginkan, seperti membeli produk atau mengisi formulir. Tingkat konversi yang tinggi menunjukkan iklan dan tampilan website yang efektif.

Channel Performance Marketing

Performance marketing dapat dilakukan melalui berbagai saluran pemasaran digital. Beberapa saluran utama yang biasa performance marketing gunakan antara lain : 

1. Paid Search (Google, Bing)

Paid search atau iklan bayar per klik merupakan salah satu saluran performance marketing yang paling populer. Platform seperti Google Ads dan Bing Ads memungkinkan pengiklan membayar setiap kali iklan mereka diklik oleh pengguna. Biaya iklan ditentukan melalui sistem lelang, di mana pengiklan berkompetisi untuk menempatkan iklan mereka di posisi teratas untuk kata kunci tertentu.

Pengiklan hanya membayar jika ada klik, sehingga ini adalah bentuk performance marketing murni. Google Ads adalah platform paid search yang paling banyak digunakan di dunia.

2. Social Media Ads (Facebook, Instagram, Twitter, Youtube) 

Platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan Youtube menyediakan fitur iklan berbayar untuk kampanye performance marketing. Iklan media sosial memungkinkan pemasar menargetkan audiens berdasarkan data demografis, minat, perilaku, dan faktor lainnya.

Biaya iklan dalam platform media sosial umumnya menggunakan model lelang seperti pada Google Ads. Pemasar hanya membayar jika ada klik atau konversi lain yang didefinisikan, seperti tayangan video, lead, dll.

3. Affiliate Marketing

Affiliate marketing adalah bentuk performance marketing di mana afiliasi mendapat komisi atas tindakan yang pengunjung lakukan. Misalnya saja tindakan melakukan pembelian produk atau pendaftaran layanan.

Nantinya, para affiliate akan mendapatkan komisi dari setiap konversi yang terjadi dari tindakan pembeli. Affiliate marketing menggunakan model pembayaran kinerja murni.

4. Email Marketing 

Email masih menjadi salah satu saluran digital marketing yang efektif. Melalui email marketing, pemasar dapat mengirimkan promosi produk, konten, dan penawaran khusus ke daftar kontak email.

Biaya untuk email marketing relatif murah dan hasilnya langsung dapat terukur berdasarkan tingkat konversi seperti klik, unsubscribe, buka email, dll. Oleh sebab itu, email marketing sangat cocok untuk strategi performance marketing.

Tips Menyusun Strategi Performance Marketing 

Berikut adalah beberapa tips penting dalam menyusun strategi performance marketing yang efektif:

1. Pahami Audience dan Target Market

Langkah pertama dalam menyusun strategi performance marketing adalah memahami dengan baik siapa target audience yang ingin Anda raih. Pelajari demografi, minat, perilaku, dan kebutuhan audience secara mendalam. Dengan demikian, Anda bisa menentukan pendekatan dan pesan yang tepat dalam konten dan kampanye performance marketing. 

2. Tetapkan Tujuan dan KPI

Tentukan tujuan spesifik apa yang ingin Anda capai melalui strategi performance marketing ini. Misalnya meningkatkan penjualan produk tertentu, traffik website, atau lead generasi. Kemudian, tentukan KPI (Key Performance Indicator) untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut. 

3. Pilih Channel Performance Marketing

Pilihlah channel performance marketing mana yang paling relevan dengan audience dan tujuan Anda, seperti Google Ads, Facebook Ads, content marketing, email marketing, dan lainnya. Channel mana yang memiliki potensi untuk memberikan ROI (return on investment) paling optimal bagi bisnis Anda.

4. Optimalkan Iklan 

Jika menggunakan iklan seperti Google Ads atau Facebook Ads, lakukan optimasi iklan secara rutin agar performanya makin baik. Optimasi bisa dilakukan terhadap copywriting iklan, penempatan iklan, targeting audience, bid, dan parameter lainnya. Selalu monitor metrik iklan dan lakukan improvement terus-menerus. 

5. Analisa Data Secara Rutin 

Selalu pantau dan analisa data kampanye performance marketing secara rutin, seperti CTR, konversi, CPA, ROI, dan metrik penting lainnya. Dengan begitu Anda bisa mengidentifikasi strategi dan taktik mana yang paling efektif untuk ditingkatkan.

6. Uji Coba Terus Menerus

Jangan takut untuk terus menguji berbagai variasi strategi dan taktik baru dalam performance marketing. Misalnya menguji channel baru, pesan iklan yang berbeda, segmentasi audience baru, dan lain sebagainya. Dengan uji coba terus menerus, Anda bisa terus meningkatkan efektivitas strategi performance marketing.

Tantangan Dalam Performance Marketing

Performance marketing memiliki beberapa tantangan yang perlu diperhatikan, di antaranya:

1. Membangun Brand Awareness

Salah satu tantangan dalam performance marketing adalah membangun brand awareness atau kesadaran merek. Banyak spesialis performance marketing terlalu berfokus pada konversi dan ROI sehingga melupakan pentingnya membangun ekuitas merek jangka panjang.

Padahal brand awareness yang kuat dapat membantu meningkatkan konversi dan loyalitas pelanggan. Oleh karena itu, perlu diciptakan strategi performance marketing yang seimbang antara mendapatkan konversi singkat dan membangun brand awareness jangka panjang.

2. Mengukur Kontribusi Per Channel 

Tantangan lainnya adalah mengukur kontribusi masing-masing channel performance marketing. Banyak perusahaan menggunakan berbagai channel seperti PPC, SEO, email marketing, social media ads, dll. Sulit untuk mengisolasi dampak masing-masing channel terhadap konversi. Oleh karena itu diperlukan tracking pixel dan multi-channel attribution modelling agar bisa mengetahui kontribusi nyata dari setiap channel.

3. Mengukur Lifetime Value

Lifetime value (LTV) pelanggan sangat penting untuk mengukur suksesnya performance marketing dalam jangka panjang. Sayangnya, banyak yang hanya berfokus pada akuisisi pelanggan dan ROI jangka pendek.

Padahal pelanggan yang berharga adalah yang melakukan pembelian berulang dan memberikan income seumur hidup. Mengukur dan memaksimalkan LTV pelanggan adalah kunci sukses performance marketing sustainable.

Cara Mengukur Efektivitas Performance Marketing

Salah satu kunci sukses dalam performance marketing adalah mengukur dan menganalisis metrik kinerja dengan tepat. Beberapa cara terbaik untuk mengukur efektivitas performance marketing adalah:

1. Metrik KPI

Mendefinisikan KPI (Key Performance Indicator) yang tepat sangat penting untuk mengukur keberhasilan campaign performance marketing. Beberapa contoh metrik KPI yang berguna:

  • Cost Per Acquisition (CPA): biaya rata-rata untuk mendapatkan konversi
  • Return On Ad Spend (ROAS): nilai pendapatan per iklan 
  • Click Through Rate (CTR): rasio tayangan iklan ke klik
  • Conversion Rate: rasio pengunjung ke konversi

Dengan memantau KPI ini secara rutin, kita bisa mengoptimalkan kampanye dan mengalokasikan budget dengan lebih efisien.

2. A/B Testing

Metode A/B testing juga sangat bermanfaat untuk mengukur efektivitas strategi performance marketing. Dengan membuat dua variasi campaign (A dan B) dengan satu perbedaan (misalnya headline iklan), kita bisa menguji variasi mana yang menghasilkan metrik KPI terbaik.

Hasil A/B testing memungkinkan kita meningkatkan ROI dengan fokus pada elemen campaign yang paling efektif. Misalnya, mengetahui headline iklan mana yang menghasilkan CTR tertinggi.

3. Attribution Modeling 

Attribution modeling adalah teknik menganalisis customer journey untuk mengetahui touchpoints mana yang paling berpengaruh dalam menghasilkan konversi. Misalnya, iklan display, email marketing, dan konten organik bisa memiliki pengaruh yang berbeda terhadap jalur konversi pelanggan.

Dengan attribution modeling, kita bisa melacak nilai masing-masing channel dan mengalokasikan budget dengan lebih akurat berdasarkan kontribusinya dalam meningkatkan KPI yang didefinisikan.

Mengukur performance marketing dengan metrik KPI, A/B testing, dan attribution modeling memungkinkan kita mengoptimalkan strategi dan mendapatkan ROI terbaik dari campaign digital marketing.

Tools untuk Mendukung Performance Marketing

Performance marketing membutuhkan berbagai alat bantu agar dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Beberapa alat tools pendukung dalam strategi ini adalah:

1. Google Analytics

Google Analytics adalah alat analitik web paling populer untuk melacak dan menganalisis trafik situs, sumber trafik, perilaku pengunjung, konversi, dan banyak lagi. Dengan Google Analytics, kita bisa memonitor semua aspek kampanye digital kita secara terperinci. Data ini sangat berguna untuk mengoptimalkan strategi marketing kita.   

2. Google Tag Manager

Google Tag Manager memudahkan kita untuk mengelola dan mengimplementasikan tag tracking di situs web tanpa perlu mengedit kode. Ini sangat penting dalam performance marketing untuk melacak konversi, events, dan lainnya.

3. Facebook Business Manager 

Alat ini memungkinkan kita mengelola akun, halaman, kampanye iklan, dan aset bisnis lainnya di Facebook dalam satu tempat. Kita bisa memonitor performance iklan Facebook dan Instagram kita di sini.

4. Google Ads 

Google Ads adalah platform iklan PPC milik Google. Kita bisa menjalankan kampanye iklan di Google Search, YouTube, Gmail, Display Network, dan jaringan iklan lainnya. Performa iklan bisa kita monitor langsung di platform ini.

5. Affiliate Marketing Software

Perangkat lunak affiliate marketing seperti Post Affiliate Pro, Affise, dan lainnya berguna untuk mengelola program affiliate marketing. Kita bisa melacak dan mengoptimalkan kinerja publisher kita di sini.

Kesimpulan

Performance marketing adalah sebuah pendekatan pemasaran di mana para pemasar berfokus pada perolehan aksi atau konversi yang terukur, alih-alih hanya pada kesadaran merek. Tujuan utamanya adalah menghasilkan konversi nyata seperti penjualan, registrasi, unduhan aplikasi, dan lain-lain. 

Dengan menerapkan prinsip-prinsip performance marketing dengan benar, Anda dapat meningkatkan ROI kampanye pemasaran dan menghasilkan lebih banyak konversi bisnis yang berharga. Semoga bermanfaat!

Pengertian Ruang Lingkup Pemasaran dan Cakupan Strategi

Pengertian Ruang Lingkup Pemasaran dan Cakupan Strategi

Bicara tentang ruang lingkup pemasaran, kita akan berbicara banyak tentang pemasaran yang lebih kompleks. Tentang bagaimana cara kerja pemasaran itu sendiri, produk apa yang akan menjadi objek pemasaran dan siapa pelaku pemasaran.

Kompleksitas ini, saat dibedah menjadi detail akan melibatkan banyak hal. Menjadi lebih rumit tentunya, tapi akan sangat bermanfaat untuk mengoptimalkan strategi dan sasaran perusahaan dalam jangka panjang. Itulah mengapa, kali ini Panda tertarik untuk mengulasnya dengan lebih lengkap.

Pengertian Ruang Lingkup Pemasaran 

Ruang lingkup pemasaran merupakan serangkaian aktivitas yang perlu perusahaan lakukan dalam menjalankan fungsi pemasarannya. Ruang lingkup pemasaran meliputi analisis terhadap berbagai faktor internal dan eksternal perusahaan yang mempengaruhi kegiatan pemasaran.

Secara umum, ruang lingkup pemasaran mencakup analisa :

  • Analisis lingkungan internal perusahaan 
  • Analisis lingkungan eksternal perusahaan
  • Analisis industri dan persaingan
  • Analisis pelanggan 
  • Analisis produk/jasa
  • Analisis saluran distribusi
  • Analisis promosi dan komunikasi
  • Analisis harga

Tujuan Analisa dan Manfaat Ruang Lingkup Pemasaran

Tujuan dari analisis ruang lingkup pemasaran adalah untuk memahami kondisi perusahaan saat ini dan lingkungan yang mempengaruhinya. Dengan memahami hal tersebut, perusahaan dapat menyusun strategi dan rencana pemasaran yang tepat dalam mencapai tujuan bisnisnya.  

Adapun manfaat mengetahui ruang lingkup pemasaran antara lain:

  • Memahami posisi perusahaan di pasar
  • Mengidentifikasi peluang dan ancaman dari luar 
  • Mengetahui kekuatan dan kelemahan internal perusahaan
  • Memahami perilaku dan kebutuhan pelanggan
  • Menentukan strategi pemasaran yang efektif
  • Mengembangkan keunggulan kompetitif 
  • Menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar
  • Memilih saluran distribusi yang tepat
  • Menetapkan harga yang kompetitif
  • Mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien

Dengan memahami ruang lingkup pemasaran secara menyeluruh, perusahaan dapat merumuskan strategi pemasaran yang komprehensif dan terintegrasi guna mencapai tujuan bisnisnya. Oleh karena itu, analisis ruang lingkup pemasaran mutlak dilakukan sebelum menyusun strategi pemasaran apapun.

Cakupan Ruang Lingkup Pemasaran

Strategi pemasaran yang efektif

Untuk lebih detailnya, Panda akan mengulas secara mendetail poin dari setiap ruang lingkup pemasaran ini :

1. Analisis Lingkungan Internal Perusahaan

Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan kajian secara menyeluruh mengenai kondisi dan situasi dalam perusahaan. Analisa ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan dari segi internal, sehingga perusahaan dapat menyusun strategi untuk memanfaatkan kekuatan dan memperbaiki kelemahan yang ada. 

Beberapa aspek utama yang perlu menjadi perhatian dalam analisis lingkungan internal perusahaan antara lain:

1.1 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset penting bagi perusahaan. Analisis SDM mencakup jumlah karyawan, kompetensi, keterampilan, motivasi, dan produktivitas karyawan. Perusahaan perlu memastikan memiliki jumlah SDM yang cukup dan berkualitas untuk mendukung kegiatan operasional dan rencana pengembangan bisnis.

1.2 Keuangan

Analisis kondisi keuangan perusahaan mencakup likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan struktur modal. Analisis keuangan berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang.

1.3 Operasional 

Analisis operasional meliputi kapasitas produksi, efisiensi proses produksi, ketersediaan fasilitas dan teknologi, rantai pasokan, serta kualitas produk dan layanan. Tujuannya adalah memastikan operasional perusahaan berjalan optimal.

1.4 Pemasaran

Analisis pemasaran menilai strategi pemasaran saat ini dilihat dari produk, harga, tempat, dan promosi. Hal ini penting untuk mengetahui posisi pasar perusahaan saat ini.

1.5 Riset dan Pengembangan (R&D)

Kemampuan riset dan pengembangan perusahaan dianalisis untuk mengukur inovasi dan mengembangkan produk/layanan baru. Perusahaan yang inovatif biasanya lebih unggul dalam persaingan.


Melalui analisis menyeluruh atas berbagai aspek internal tersebut, perusahaan dapat mengidentifikasi kekuatan untuk dipertahankan dan ditingkatkan, serta kelemahan yang harus diperbaiki agar dapat berkompetisi dan berkembang di pasar.

2. Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan

Analisis lingkungan eksternal perusahaan penting untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang berasal dari luar perusahaan.

Beberapa faktor utama yang perlu dianalisis antara lain:

2.1 Persaingan

Perusahaan perlu memahami persaingan di industri yang mereka jalani. Analisis persaingan meliputi identifikasi pesaing utama, pangsa pasar pesaing, keunggulan dan kelemahan produk/layanan pesaing, strategi pemasaran dan promosi yang pesaing gunakan, dan sebagainya. Dengan memahami persaingan, perusahaan dapat menentukan strategi yang tepat untuk bersaing dan unggul di pasar.

2.2 Peraturan Pemerintah

Kebijakan dan peraturan yang dikeluarkan pemerintah baik pusat maupun daerah dapat mempengaruhi kegiatan pemasaran perusahaan. Misalnya peraturan terkait pajak, standar produk, izin usaha, dan lain-lain. Maka dari itu, perusahaan perlu terus memantau regulasi terbaru agar dapat beradaptasi dan mematuhi peraturan yang berlaku.

2.3 Tren Pasar

Perusahaan harus peka terhadap trend dan perubahan selera konsumen. Misalnya tren digitalisasi dan pergeseran perilaku konsumen dari offline ke online dapat membuka peluang penjualan lewat e-commerce. Namun trend yang berbeda juga bisa menjadi ancaman jika perusahaan gagal mengikuti perubahan selera pasar.

Analisis eksternal yang komprehensif dapat membantu perusahaan merumuskan strategi pemasaran yang tepat. Dengan memanfaatkan peluang dan mengantisipasi ancaman eksternal, perusahaan dapat meraih keunggulan kompetitif di industri mereka.

3. Analisis Industri dan Persaingan

Analisis industri dan persaingan adalah proses mempelajari kondisi industri tempat perusahaan beroperasi dan mengidentifikasi pesaing utama, kesempatan pasar, dan potensi masalah yang akan dihadapi. Tujuannya adalah untuk memahami posisi bersaing perusahaan dan mengembangkan strategi untuk unggul dalam persaingan.

Beberapa hal penting yang perlu menjadi bahaan analisa dalam industri dan persaingan meliputi:

  • Ukuran pasar saat ini dan potensi pertumbuhan di masa mendatang
  • Trend dan perkembangan terbaru dalam industri
  • Analisis 5 kekuatan Porter  pesaing, pembeli, pemasok, produk pengganti, dan pendatang baru
  • Identifikasi pesaing utama dan pangsa pasar masing- masing
  • Keunggulan dan kelemahan produk pesaing
  • Hambatan masuk industri yang tinggi atau rendah
  • Peraturan dan regulasi yang berlaku dalam industri

Dengan memahami kondisi industri dan persaingan, perusahaan dapat menganalisis peluang dan ancaman, serta menentukan posisi bersaing apa yang ingin perusahaan capai. Misalnya apakah dengan strategi biaya rendah atau diferensiasi. Informasi ini sangat berguna untuk merumuskan strategi pemasaran dan rencana aksi yang tepat.

4. Analisis Pelanggan

Pelanggan merupakan komponen penting dalam strategi pemasaran. Analisis pelanggan bertujuan untuk memahami dan menganalisis siapa saja target pelanggan perusahaan, kebutuhan dan perilaku pelanggan, serta bagaimana mereka membuat keputusan pembelian.

Ada beberapa hal yang perlu perusahaan lakukan dalam analisis pelanggan:

4.1 Segmentasi Pelanggan 

Segmentasi pelanggan dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok pelanggan yang memiliki kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang serupa. Dengan segmentasi yang tepat, perusahaan dapat menentukan target pelanggan yang ingin menjadi fokus utama.

Perusahaan dapat melakukan segmentasi berdasarkan : 

  • Demografi (umur, jenis kelamin, pekerjaan)
  • Geografi (lokasi)
  • Perilaku (frekuensi pembelian)
  • Psikografis (gaya hidup, kepribadian). 

4.2 Analisis Kebutuhan dan Perilaku Pelanggan

Perusahaan perlu memahami apa kebutuhan dan harapan pelanggan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Analisis bisa perusahaan lakukan terhadap apa saja kriteria penting bagi pelanggan dalam membeli suatu produk.

Selain itu, perusahaan juga perlu mempelajari bagaimana perilaku pembelian pelanggan. Hal ini meliputi bagaimana mereka mencari informasi sebelum membeli, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, dan evaluasi pasca pembelian mereka terhadap produk/jasa perusahaan. Dengan memahami kebutuhan dan perilaku pelanggan, perusahaan dapat mengembangkan strategi pemasaran yang tepat sasaran.

4.3 Analisis Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Perusahaan perlu mempelajari proses pengambilan keputusan pembelian oleh pelanggan. Hal ini meliputi tahapan awal kesadaran adanya kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Dengan memahami proses ini, perusahaan bisa menentukan touchpoints mana saja yang harus menjadi fokus dalam aktivitas pemasarannya agar dapat mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan.


Pada akhirnya, melalui analisis pelanggan yang mendalam, perusahaan dapat merancang strategi pemasaran yang paling efektif dalam meraih dan mempertahankan pelanggan sasarannya. Analisis pelanggan menjadi landasan penting dalam menentukan segmentasi, targeting, dan positioning perusahaan di pasar.

5. Analisis Produk/Jasa

Produk dan jasa merupakan inti dari kegiatan pemasaran. Analisis yang mendalam terhadap produk dan jasa perusahaan saat ini sangat penting untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat.

Beberapa hal yang perlu menjadi poin analisis antara lain:

  • Produk/jasa apa saja yang perusahaan tawarkan saat ini? Apakah produk/jasa tersebut masih relevan dengan kebutuhan pasar? 
  • Bagaimana kualitas dan desain produk/jasa perusahaan berbanding dengan pesaing? Apakah ada celah yang bisa perusahaan manfaatkan?
  • Apa saja keunggulan dan kelemahan produk/jasa perusahaan saat ini?
  • Seberapa besar demand pasar terhadap produk/jasa perusahaan saat ini? Apakah permintaan cenderung meningkat atau menurun?
  • Bagaimana siklus hidup produk/jasa perusahaan saat ini? Apakah masih bertumbuh, matang, atau menuju ke tahap penurunan?

Selain itu, perusahaan juga perlu melakukan analisis terhadap inovasi produk/jasa yang potensial di masa depan. Beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan antara lain :

  • Apakah ada peluang untuk mengembangkan produk/jasa baru yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan pasar? 
  • Bagaimana tren teknologi dan preferensi konsumen di masa depan yang berpotensi mempengaruhi produk/jasa perusahaan?
  • Apakah perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukan riset dan pengembangan produk/jasa baru secara berkelanjutan?
  • Berapa besar risiko yang harus perusahaan ambil dalam melakukan inovasi produk/jasa baru?

Analisis mendalam terhadap produk dan jasa yang komprehensif akan membantu perusahaan dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat, baik untuk produk dan jasa saat ini maupun yang akan dikembangkan di masa depan.

6. Analisis Saluran Distribusi

Dalam ruang lingkup pemasaran, saluran distribusi merupakan jalur yang produsen gunakan untuk menyalurkan barang dari produsen ke konsumen atau pelanggan. Saluran distribusi memiliki peran penting dalam memastikan produk sampai ke tangan konsumen dengan cara yang efisien dan efektif.

Ada beberapa hal yang perlu perusahaan pertimbangkan dalam menganalisis saluran distribusi, antara lain:

  • Metode distribusi : Apakah akan menggunakan distribusi langsung ke konsumen, melalui retailer, grosir, agen, atau cara lain? Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
  • Jaringan distribusi : Berapa banyak tingkatan saluran distribusi yang akan dilalui sebelum produk sampai ke tangan konsumen akhir? Semakin panjang saluran distribusi, semakin besar biaya yang akan keluar.
  • Perantara : Siapa saja yang akan terlibat dalam proses distribusi produk. Apakah akan melibatkan agen, distributor, grosir, pengecer, atau menjual langsung ke konsumen.
  • Lokasi : Dimana saja produk akan didistribusikan dan dijual? Apakah hanya di kota-kota besar atau juga sampai ke pelosok?. Hal ini akan mempengaruhi biaya transportasi dan penyimpanan.
  • Transportasi : Bagaimana produk didistribusikan ke lokasi penjualan? Apakah menggunakan armada sendiri, jasa ekspedisi, atau cara lain? Transportasi yang digunakan juga harus sesuai dengan jenis dan sifat produk. 
  • Pergudangan : Apakah memerlukan gudang sentral, regional, outlet grosir maupun eceran? Gudang menjadi poin penting untuk menyimpan dan menjaga persediaan produk.
  • Biaya Distribusi : Berapa besar biaya yang akan keluar untuk kegiatan distribusi? Biaya ini harus dihitung dengan cermat agar harga jual produk tetap kompetitif.

Dengan menganalisis aspek-aspek distribusi tersebut, perusahaan dapat merancang saluran distribusi yang paling efisien dan efektif untuk memasarkan produk ke konsumen sasaran. Distribusi yang baik akan mendukung strategi pemasaran secara keseluruhan.

7. Analisis Promosi dan Komunikasi

Dalam analisis promosi dan komunikasi pemasaran, perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa aspek strategi promosi dan komunikasi saat ini:

  • Apa tujuan promosi perusahaan saat ini? Apakah untuk meningkatkan brand awareness, mendorong trial, atau mempertahankan loyalitas pelanggan? Promosi harus relevan dengan tujuan spesifik perusahaan.
  • Media dan saluran apa yang menjadi fokus saat ini untuk promosi? Apakah perusahaan lebih banyak menggunakan promosi di media tradisional (TV, radio, koran), online (media sosial, SEO, iklan), atau promosi di tempat (in-store displays, sponsorship events)? Mana yang efektif dan mana yang kurang efektif sehingga perlu evaluasi?
  • Seberapa konsisten pesan dan branding perusahaan di seluruh media dan saluran promosi? Perlu ada konsistensi branding agar positioning perusahaan jelas di mata audiens.
  • Bagaimana perusahaan mengukur efektivitas promosi saat ini? Metrik seperti awareness, engagement, conversion rate, dan ROI harus dipantau untuk mengukur hasil.
  • Seberapa besar porsi anggaran promosi untuk masing-masing media dan saluran? Pengalokasian anggaran sebaiknya lebih banyak ke saluran yang terbukti paling efektif.
  • Bagaimana integrasi antara strategi promosi dengan elemen bauran pemasaran lain? Promosi harus selaras dengan produk, harga, distribusi agar dapat mendukung positioning produk di pasar.

Dengan menganalisis aspek-aspek di atas, perusahaan dapat mengevaluasi strategi promosi dan komunikasi saat ini guna meningkatkan efektivitas kegiatan promosi kedepannya.

8. Analisis Harga

Penetapan harga produk atau jasa merupakan salah satu aspek penting dalam pemasaran. Perusahaan perlu melakukan analisis mendalam terkait penetapan harga agar dapat menghasilkan keuntungan optimal dan daya saing yang kuat.

Beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam analisis penetapan harga antara lain:

8.1 Biaya Produksi

Perusahaan perlu memperhitungkan semua biaya yang keluar untuk memproduksi produk/jasa, seperti biaya bahan baku, tenaga kerja, overhead, dan lain-lain. Harga jual minimal harus dapat menutupi seluruh biaya produksi.

8.2 Harga pesaing

Perusahaan perlu memantau harga produk/jasa pesaing yang sejenis di pasar. Harga produk perusahaan sebaiknya tidak terlalu jauh di bawah atau di atas harga pesaing.

8.3 Nilai produk di mata pelanggan

Persepsi pelanggan terhadap nilai produk/jasa perusahaan perlu Anda perhatikan dalam penetapan harga. Jika nilai yang diberikan dirasa sepadan dengan harga, pelanggan akan bersedia membayar.

8.4 Elastisitas Harga

Seberapa sensitif permintaan terhadap perubahan harga perlu dianalisis. Jika elastisitas tinggi, perubahan harga akan berdampak besar pada volume penjualan.

8.5 Posisi pasar

Apakah perusahaan menargetkan market share yang lebih besar dengan harga lebih rendah atau profit margin yang lebih tinggi dengan harga premium.

8.6 Tahap daur hidup produk

Pada permulaan, harga biasanya ditetapkan tinggi lalu menurun saat persaingan meningkat.

8.7 Faktor eksternal

Tingkat inflasi, daya beli masyarakat, nilai tukar mata uang, suku bunga, dan faktor ekonomi makro lainnya.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, perusahaan dapat menetapkan harga produk atau jasa secara optimal sehingga dapat bersaing dan memperoleh laba di pasar. Analisis penetapan harga yang tepat sangat penting bagi kesuksesan program pemasaran perusahaan.

Tips Menyusun Rencana Aksi Pemasaran

Setelah melakukan analisis yang komprehensif terhadap lingkungan internal perusahaan, lingkungan eksternal, industri dan persaingan, pelanggan, produk/jasa, saluran distribusi, promosi dan komunikasi, serta harga, langkah selanjutnya adalah merumuskan rencana aksi pemasaran.

Rencana aksi pemasaran ini sangat penting untuk memastikan strategi dan implementasi pemasaran yang tepat sesuai hasil analisis. Beberapa hal yang perlu perusahaan perhatikan dalam merumuskan rencana aksi pemasaran :

  • Tetapkan tujuan dan sasaran pemasaran jangka pendek dan jangka panjang berdasarkan analisis yang telah perusahaan lakukan. Misalnya peningkatan pangsa pasar sebesar 10% dalam 1 tahun ke depan.
  • Rumuskan strategi pemasaran untuk masing-masing elemen bauran pemasaran (produk, harga, tempat, dan promosi) yang selaras dengan hasil analisis. Misalnya strategi pengembangan produk baru untuk meningkatkan daya saing.
  • Susun program-program pemasaran taktis untuk mendukung implementasi strategi. Misalnya program periklanan di media sosial untuk meningkatkan awareness produk baru.
  • Tetapkan anggaran pemasaran untuk mendanai program-program pemasaran. 
  • Tetapkan metrik yang menjadi landasan penilaian untuk monitoring dan evaluasi, seperti tingkat konversi penjualan, ROI kampanye iklan, dan sebagainya.
  • Tetapkan tim dan penanggung jawab untuk implementasi program pemasaran agar berjalan efektif.

Dengan merencanakan aksi pemasaran secara terstruktur dan terukur, perusahaan dapat lebih efektif dalam mencapai tujuan pemasarannya. Rencana aksi pemasaran harus selalu dievaluasi dan disempurnakan secara berkala sesuai perubahan lingkungan bisnis dan preferensi pelanggan.

12+ Software Aplikasi CRM Terbaik untuk Mengoptimalkan Bisnis

12+ Software Aplikasi CRM Terbaik untuk Mengoptimalkan Bisnis

Aplikasi CRM telah menjadi bagian integral dari strategi bisnis modern. Dalam konsep CRM sendiri, pendekatan strategis oleh perusahaan ke customer penting untuk meningkatkan hubungan dengan pelanggan. Melalui hal ini, mempertahankan loyalitas pelanggan menjadi strategi yang lebih terarah.

CRM (Customer Relationship Management) sendiri pada dasarnya adalah sebuah rangkaian aktivitas yang cukup kompleks dan berkesinambungan. Terlalu melelahkan dan banyak hole jika seorang staff perusahaan hanya bekerja dengan cara lama dan prosedur manual.

Itulah mengapa kehadiran aplikasi CRM akan membuat perbedaan. Dengan manajemen terpusat dan kemudahan dalam proses data, mengelola hubungan antara perusahaan dan pelanggan akan menjadi lebih mudah.

Apa itu CRM?

CRM (Customer Relationship Management) adalah pendekatan komprehensif yang tidak hanya melibatkan teknologi, tetapi juga strategi bisnis untuk memahami, mengelola, dan memperkuat hubungan dengan pelanggan. Aktivitas CRM melibatkan penggunaan teknologi untuk mengelola, menganalisis, dan memahami interaksi dengan pelanggan.

Dalam praktiknya, CRM lebih dari sekedar alat untuk menyimpan kontak. CRM berperan sebagai kompas digital yang mengarahkan bisnis pada penelusuran jejak pelanggan, melacak setiap interaksi dari pembelian hingga umpan balik, untuk membangun pemahaman yang lebih dalam.

PRoses kerja ini dapat meningkatkan efisiensi dalam alur kerja dan  mengurangi beban kerja manual. Dengan pembaruan data otomatis dan pemberian saran berbasis data, bisnis dapat bergerak dengan lebih gesit.

Manfaat Menggunakan Aplikasi CRM

Merancang Strategi CRM yang Efektif

Aplikasi CRM memungkinkan perusahaan untuk lebih baik memahami kebutuhan pelanggan, meningkatkan layanan, dan mengoptimalkan proses bisnis lewat otomatisasi. Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah beberapa manfaat dari penggunaan aplikasi CRM :

1. Pengelolaan Interaksi Pelanggan yang Efektif

Aplikasi CRM memungkinkan bisnis untuk mengelola interaksi pelanggan dengan lebih efektif. Dengan melacak setiap interaksi, perusahaan dapat merespon dengan lebih baik terhadap kebutuhan dan preferensi pelanggan.

2. Meningkatkan Keterlibatan Pelanggan

Salah satu manfaat utama aplikasi CRM adalah peningkatan keterlibatan pelanggan. Dengan menyediakan pengalaman yang disesuaikan dan relevan, aplikasi CRM membantu membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan.

3. Personalisasi Layanan dan Penawaran

Dengan data yang terkumpul, perusahaan dapat menyajikan layanan dan penawaran yang lebih personal untuk pelanggan. Strategi bukan hanya meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi juga meningkatkan peluang penjualan.

4. Optimasi Proses Bisnis

Aplikasi CRM membantu mengoptimalkan proses bisnis dengan memberikan wawasan mendalam tentang kinerja penjualan, layanan pelanggan, dan manajemen inventaris. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih baik dan cepat.

5. Peningkatan Retensi Pelanggan

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan pelanggan, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk mempertahankan pelanggan dan mengurangi customer churn. Ini termasuk pengelolaan layanan purnajual dan meningkatkan nilai seumur hidup pelanggan alias Customer Lifetime Value (CLV).

6. Analisis Data untuk Pengambilan Keputusan

Aplikasi CRM memberikan kemampuan untuk menganalisis data pelanggan dengan lebih baik. Analisis ini mendukung pengambilan keputusan yang lebih cerdas, membantu perusahaan mengidentifikasi tren pasar dan peluang baru.

7. Kolaborasi Tim yang Lebih Baik

Dengan informasi yang terpusat, tim penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan dapat bekerja sama secara lebih efisien. Ini mempromosikan kolaborasi yang lebih baik dan koordinasi antar departemen.

8. Pengukuran Kinerja dan ROI yang Akurat

Aplikasi CRM menyediakan alat untuk mengukur kinerja kampanye pemasaran, upaya penjualan, dan layanan pelanggan. Dengan pengukuran yang akurat, perusahaan dapat menilai ROI dengan lebih baik.

Dengan menerapkan Aplikasi CRM, perusahaan tidak hanya memanfaatkan fungsionalitas teknologi, tetapi juga membuka pintu untuk transformasi bisnis yang lebih besar. Penerapan strategis dapat membawa manfaat yang signifikan dalam mengelola dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan.

10 Rekomendasi Aplikasi CRM Handal untuk Bisnis

Dengan segudang manfaat di atas, menggunakan aplikasi CRM adalah langkah kunci untuk mengelola hubungan dan pelanggan dan menciptakan workflow yang efektif. Setelah keinginan menerapkan yang begitu kuat, langkah selanjutnya Anda dapat menyortir aplikasi CRM bisnis mana yang paling sesuai untuk kebutuhan sobat Panda.

Berikut beberapa contoh CRM yang menonjol dan memberikan manfaat nyata:

1. Salesforce

Aplikasi CRM SalesForce

Salesforce adalah salah satu CRM paling terkenal dengan fokus pada otomatisasi penjualan dan manajemen prospek. Platform berbasis cloud yang berkantor di San Fransisco, California, ini didirikan oleh Marc Benioff dan Parker Harris.

Sebagai platform berbasis cloud, SalesForce menawarkan paket komplit dalam customer manajemen. Mulai dari kemampuan untuk melacak proses penjualan, sekaligus juga menawarkan solusi untuk pemasaran, layanan pelanggan, hingga analisis data yang mendalam.

Kelebihan : 

  • Handal dalam otomatisasi penjualan, dan manajemen prospek.
  • Kemampuan analisis data yang mendalam.
  • Antarmuka yang bersih.
  • Fleksibilitas platform untuk berbagai industri.

Kekurangan : 

  • Harga yang cukup tinggi bisa menjadi kendala untuk bisnis kecil.
  • Kurva pembelajaran yang curam menjadi tantangan tersendiri untuk pengguna baru dalam memaksimalkan potensi platform.

2. HubSpot

Jika sobat Panda baru menggunakan software CRM pertama kali, HubSpot layak menjadi pilihan. Pasalnya, aplikasi ini mempunyai interface yang ringan dan mudah dipahami, bahkan oleh pemula sekalipun.

Selain itu, HubSpot menyediakan solusi all-in-one dengan fokus pada pemasaran, penjualan, dan layanan pelanggan. Dengan fitur-fitur seperti pemasaran otomatis, pelacakan email, dan analisis kinerja kampanye, HubSpot memungkinkan perusahaan untuk membuat dan memelihara hubungan pelanggan secara holistik.

Kelebihan :

  • Kemudahanan integrasi dengan aplikasi lain.
  • Antarmuka sederhana yang ramah pengguna.
  • Solusi lengkap untuk pemasaran, penjualan, dan layanan pelanggan. 
  • Layanan dasar dapat digunakan gratis tanpa berbatas.

Kekurangan :

  • Untuk bisnis yang tumbuh besar, biaya langganan dapat meningkat seiring waktu.
  • Beberapa fitur mungkin terbatas pada paket langganan tertentu.

3. SAP CRM

SAP CRM ) adalah aplikasi perangkat lunak yang dirancang oleh SAP SE untuk membantu perusahaan mengelola dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan. Sebagai bagian dari portofolio solusi SAP, SAP CRM menawarkan pendekatan holistik untuk manajemen pelanggan. Tool ini memungkinkan perusahaan untuk merancang pengalaman pelanggan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendapatkan wawasan yang mendalam tentang perilaku pelanggan.

Kelebihan : 

  • Integrasi mendalam dengan berbagai produk SAP lainnya, termasuk SAP ERP. Kombinasi ini memungkinkan perusahaan untuk memiliki sumber daya data yang konsisten dan real-time di seluruh organisasi.
  • Manajemen hubungan pelanggan yang holistik dengan data terpadu dari berbagai departemen seperti penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan.
  • Fleksibilitas dan kustomisasi tingkat tinggi.
  • Analisis data lanjutan yang canggih sehingga perusahaan bisa mendapatkan wawasan mendalam tentang perilaku pelanggan, tren pasar, dan kinerja bisnis.
  • Kemampuan skala untuk bisnis besar.

Kekurangan : 

  • Biaya implementasi yang tinggi, terutama untuk bisnis kecil dan menengah. Biaya ini mencakup lisensi perangkat lunak, konsultasi, dan infrastruktur IT.
  • Cukup kompleks sehingga membutuhkan pelatihan intensif untuk memahami dan menggunakan platform ini secara optimal.
  • Membutuhkan sumber daya IT yang kuat untuk proses pemeliharaan dan penyesuaian sistem.
  • Tidak sesuai untuk bisnis kecil.

4. Zoho CRM

Zoho CRM adalah aplikasi CRM yang mengutamakan fleksibilitas. Software CRM ini menawarkan fitur- fitur yang lengkap dengan harga terjangkau. Dengan software ini, perusahaan dapat mengelola data kontak dengan mudah, mengotomatisasi proses penjualan dan mengelola hubungan pelanggan.

Kelebihan :

  • Fleksibilitas tinggi yang dapat perusahaan sesuaikan dengan kebutuhan bisnis.
  • Harga relatif terjangkau untuk bisnis kecil.
  • Integrasi yang luas dengan aplikasi Zoho lainnya.

Kekurangan : 

  • Kurang cocok untuk skala besar
  • Membutuhkan pengetahuan teknis yang lebih mendalam
  • Antarmuka pelanggan yang membutuhkan penyesuain agar lebih intuitif untuk pengguna.

5. Microsoft Dynamics 365

Microsoft Dynamic 365

Microsoft Dynamics 365 adalah solusi CRM yang terintegrasi dengan platform Microsoft dalam manajemen proyeknya. Dengan fleksibilitas yang dimilikinya, aplikasi ini banyak disukai oleh pemerintah, perusahaan jasa profesional dan konstruksi yang harus memenuhi persyaratan khusus pelanggan, akuntansi dan manajemen proyek.

Kelebihan :

  • Solusi End-to-End perusahaan dalam mengelola banyak aspek operasional dalam satu platform.
  • Skalabilitas yang tinggi sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis yang berubah.
  • Analisis prediktif yang membantu perusahaan meramalkan tren pasar dan perilaku pelanggan.
  • Fokus holistik yang mencakup penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan.

Kekurangan :

  • Biaya berlangganan yang relatif tinggi, terutama untuk bisnis kecil dan startup.
  • Membutuhkan waktu untuk memahami seluruh kapabilitas platform, dan beberapa fitur mungkin tidak langsung intuitif.
  • Ketergantungan pada jaringan internet karena aplikasi CRM ini berbasis cloud.
  • Kompleksitas untuk implementasi penuh dan kustomisasi Dynamics 365 membutuhkan keterampilan teknis yang mendalam sehingga ini menjadi tantangan untuk bisnis kecil tanpa sumber daya IT besar.

6. FreshSales CRM

Aplikasi CRM untuk bisnis selanjutnya adalah FreshSales (sebelumnya bernama FreshWorks). FreshSales menonjol dengan antarmuka yang bersih dan fokus pada pengalaman pengguna.

Melalui fitur-fitur seperti otomatisasi penjualan, analisis prediktif, dan manajemen kontak yang mudah, FreshSales CRM membantu perusahaan untuk merampingkan proses hubungan pelanggan mereka.

Kelebihan : 

  • Antarmuka yang ramah pengguna sehingga memudahkan bisnis kecil dengan sumber daya IT terbatas.
  • Analisa data tersedia dalam bentuk grafik dan laporan yang mudah dimengerti.
  • Otomatisasi penjualan yang efisien dalam mengelola prospek dan tugas rutin.
  • Harga yang jelas, transparan dan relatif terjangkau.
  • Integrasi dengan berbagai aplikasi pihak ketiga seperti Outlook, Gmail, dan Google Calendar.

Kekurangan : 

  • Fitur yang terbatas untuk bisnis besar.
  • Keterbatasan dalam pemilihan paket berbayar. Beberapa fitur dan fungsionalitas tertentu hanya tersedia di paket berbayar tertentu.

7. Pipedrive

Pipedrive adalah aplikasi CRM yang cocok untuk semua jenis bisnis. Dengan tata letak yang intuitif dan fokus pada manajemen prospek, Pipedrive membantu tim penjualan untuk melacak proses penjualan dengan efisiensi tinggi.

Kelebihan :

  • Antarmuka intuitif yang mudah dimengerti sehingga aplikasi ini cocok untuk semua pengguna, bahkan yang tidak memiliki latar belakang teknis yang kuat.
  • Fokus pada manajemen prospek dan penjualan sehingga memudahkan tim penjualan dalam melacak dan mengelola prospek dengan efisien.
  • Fitur notifikasi dan pengingat yang membantu tim penjualan tetap terorganisir.
  • Pelacakan aktivitas pelanggan yang membantu memahami riwayat interaksi staff dengan pelanggan.

Kekurangan : 

  • Pipedrive kurang mempunyai ekstensif canggih dibandingkan dengan beberapa aplikasi CRM lain. Alhasil, ini menjadi keterbatasan bagi bisnis yang membutuhkan fungsi tambahan.
  • Dengan kemampuan skala yang terbatas, Pipedrive mungkin tidak sesuai untuk bisnis dengan rencana pertumbuhan signifikan.

8. Bitrix24

Bitrix24 adalah solusi CRM yang menyatukan komunikasi internal dan eksternal. Dengan fitur-fitur seperti manajemen tugas, kolaborasi tim, dan otomatisasi pemasaran, Bitrix24 menciptakan ekosistem kerja yang terpadu.

Kelebihan :

  • Integrasi yang luas dalam menyatukan komunikasi internal dan eksternal dengan berbagai aplikasi, seperti email, kalender, dan aplikasi kantor.
  • Gratis untuk versi dasar. Selain itu, aplikasi CRM ini juga harganya cukup terjangkau.
  • Kemampuan kustomisasi yang baik sehingga perusahaan bisa membuat alur kerja dan modul sesuai dengan kebutuhan.

Kekurangan Bitrix24 :

  • Tampilan antarmuka yang padat dan sedikit rumit. Pengguna baru mungkin membutuhkan waktu lebih untuk beradaptasi.
  • Kurangnya pilihan integrasi dengan pihak ketiga. Meski mempunyai integrasi yang baik dengan alat internalnya, sayangnya integrasi dengan aplikasi pihak ketiga mungkin lebih terbatas dibandingkan dengan beberapa platform lain.

9. Insightly

Insightly didesain untuk mengoptimalkan bisnis kecil dan menengah. Aplikasi CRM ini dilengkapi dengan fitur- fitur seperti manajemen proyek, pelacakan email, dan otomatisasi tugas. Dengan fitur- fitur unggulnya, Insightly membantu perusahaan yang lebih kecil untuk mengelola hubungan pelanggan dengan efektif.

Kelebihan : 

  • Antarmuka ramah yang mudah digunakan dan cocok untuk pengguna tanpa latar belakang teknis yang kuat.
  • Dukungan integrasi dengan aplikasi pihak ketiga, seperti Google Workspace, Microsoft 365 dan banyak lagi.
  • Harga yang transparan dan terjangkau.
  • Pelacakan aktivitas pelanggan yang baik sehingga memudahkan riwayat interaksi dengan pelanggan.
  • Fitur manajemen proyek dan kolaborasi membuatnya cocok untuk bisnis dengan kebutuhan lebih dari sekadar CRM.

Kekurangan : 

  • Beberapa fitur canggih yang tersedia di aplikasi CRM lain ternyata tidak tersedia di Insightly. Hal ini bisa menjadi keterbatasan tersendiri untuk bisnis yang memerlukan fungsi tambahan.
  • Integrasi yang kurang mendalam dari aplikasi CRM lain, terutama untuk aplikasi pihak ketiga.

10. SugarCRM

SugarCRM menawarkan fleksibilitas dan kustomisasi tinggi, memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan platform sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka. Dengan fokus pada memberikan pengalaman pengguna yang intuitif dan menyeluruh, SugarCRM bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan wawasan yang mendalam tentang pelanggan.

Kelebihan :

  • Kustomisasi yang fleksibel sehingga perusahaan dapat melakukan penyesuaian mendalam sesuai kebutuhan.
  • Antarmuka pengguna yang intuitif sehingga cocok untuk pengguna dari berbagai tingkat keahlian.
  • Manajemen penjualan efektif yang membantu tim penjualan melacak dan mengelola prospek dengan efisien. Hal ini termasuk pelacakan prospek, penawaran, dan siklus penjualan.
  • Harga yang terjangkau, terutama untuk bisnis kecil dan menengah.

Kekurangan : 

  • Keterbatasan dalam fitur dan fungsionalitas dalam versi gratis.
  • Tidak sesuai untuk bisnis besar yang lebih kompleks.

11. Oracle

Aplikasi CRM Oracle on Demand

Oracle CRM merupakan solusi manajemen hubungan pelanggan yang dikembangkan oleh Oracle Corporation, salah satu pemimpin global dalam industri perangkat lunak dan teknologi. Aplikasi ini dirancang untuk memberikan solusi end-to-end dan menyediakan berbagai fitur untuk mengelola interaksi dengan pelanggan, penjualan, dan layanan pelanggan.

Dengan fokus pada skala bisnis besar, Oracle CRM memberikan kemampuan terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan strategi pemasaran serta penjualan.

Kelebihan Oracle CRM :

  • Integrasi yang mendalam dengan produk Oracle lainnya, termasuk Oracle Database dan Oracle Business Intelligence. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memiliki sumber daya data yang konsisten dan real-time di seluruh ekosistem bisnis mereka.
  • Manajemen pelanggan yang komprehensif dengan berbagai modul seperti penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan.
  • Kemampuan analisis data yang canggih yang membantu perusahaan mendapatkan wawasan mendalam tentang perilaku pelanggan, tren pasar, dan kinerja bisnis secara keseluruhan.
  • Skalabilitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan bisnis besar dan tumbuh seiring dengan perkembangan perusahaan.
  • Kemampuan kustomisasi yang kuat sehingga memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan platform sesuai dengan kebutuhan bisnis.

Kekurangan :

  • Biaya implementasi yang tinggi, terutama karena lisensi perangkat lunak Oracle cenderung memiliki harga yang lebih tinggi. 
  • Membutuhkan sumber daya IT yang kuat untuk pemeliharaan dan penyesuaian sistem. 
  • Tidak cocok untuk bisnis kecil karena tingkat kompleksitas yang tinggi.
  • Untuk beberapa bisnis, fitur dan fungsionalitas Oracle CRM mungkin lebih canggih daripada yang diperlukan, sehingga bisa dianggap sebagai overkill.

Tips Memilih Aplikasi CRM untuk Bisnis

Memilih aplikasi CRM yang tepat untuk bisnis adalah keputusan penting yang berdampak pada efisiensi operasional dan hubungan pelanggan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu sobat Panda dalam memilih aplikasi CRM yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis :

1. Pahami Kebutuhan Bisnis Anda

Sebelum memilih aplikasi CRM, identifikasi kebutuhan bisnis yang spesifik. Pahami proses bisnis perusahaan Anda, tugas yang ingin Anda otomatisasi, dan jenis informasi pelanggan yang perlu Anda lacak.

2. Evaluasi Kemudahan Penggunaan

Pastikan aplikasi CRM mudah digunakan oleh berbagai tingkat pengguna. Antarmuka yang intuitif dan navigasi yang lancar dapat membantu meminimalkan waktu pelatihan dan meningkatkan adopsi oleh tim Anda.

3. Skalabilitas Sistem

Pertimbangkan kemampuan aplikasi CRM untuk berkembang seiring dengan bisnis Anda. Pastikan sistem dapat dengan mudah disesuaikan dengan pertumbuhan perusahaan dan meningkatkan kapasitasnya seiring waktu.

4. Integrasi dengan Aplikasi Lain

Pilih aplikasi CRM yang mendukung integrasi dengan aplikasi dan alat bisnis lain yang Anda gunakan, seperti email, kalender, atau sistem akuntansi. Integrasi yang baik memungkinkan alur kerja yang terintegrasi.

5. Keamanan Data yang Kuat

Keamanan data sangat penting. Pastikan aplikasi CRM memiliki fitur keamanan yang kuat untuk melindungi informasi pelanggan dan data bisnis Anda. Sertifikasi keamanan dan enkripsi data dapat menjadi pertimbangan penting.

6. Analisis dan Pelaporan yang Efektif

Pilih aplikasi yang menyediakan kemampuan analisis data yang canggih dan pelaporan yang mudah dimengerti. Hal ini akan membantu tim untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang perilaku pelanggan dan kinerja bisnis secara keseluruhan.

7. Biaya Total Pemilikan (TCO)

Evaluasi biaya total kepemilikan aplikasi CRM, termasuk biaya lisensi, implementasi, pelatihan, dan pemeliharaan. Pastikan anggaran perusahaan dapat menanggung semua aspek implementasi dan penggunaan jangka panjang.

8. Dukungan Pelanggan yang Berkualitas

Pastikan penyedia aplikasi CRM memberikan dukungan pelanggan yang berkualitas. Kemampuan untuk mendapatkan bantuan dengan cepat jika ada masalah atau pertanyaan dapat krusial untuk kelancaran penggunaan sistem.

9. Ulasan dan Reputasi Vendor

Teliti ulasan dan reputasi penyedia aplikasi CRM. Tinjau pengalaman pengguna lain, lihat apakah vendor memiliki rekam jejak yang baik dalam memberikan pembaruan dan dukungan, dan pastikan bahwa mereka memiliki reputasi yang positif di industri.

10. Uji Coba sebelum Implementasi

Sebelum mengimplementasikan aplikasi CRM secara penuh, lakukan uji coba dengan versi percobaan atau demonstrasi. Ini memungkinkan tim perusahaan untuk menguji fungsionalitas, memastikan kesesuaian, dan mengidentifikasi potensi tantangan sebelum implementasi penuh.

Kesimpulan

Untuk menunjang bisnis agar semakin produktif, penggunaan Aplikasi CRM terbaik adalah keputusan yang bijak. Dengan memahami konsep dasar CRM, manfaat penggunaan, dan daftar aplikasi yang dapat digunakan, Anda dapat memilih solusi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

Jadi, sudah siapkah Anda mengoptimalkan manajemen hubungan pelanggan di perusahaan Anda? Anda dapat memulainya dengan menjelajahi pilihan aplikasi CRM bisnis terbaik di atas.
Semoga bermanfaat!

Mengenal Apa itu CRM: Tujuan, Manfaat dan Strategi Efektif

Mengenal Apa itu CRM: Tujuan, Manfaat dan Strategi Efektif

CRM atau Customer Relationship Management populer sebagai langkah pendekatan strategis yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan perusahaan dengan pelanggan. Dalam bisnis, CRM adalah salah satu strategi vital untuk mempertahankan pelanggan yang sudah lebih dulu loyal.

Bukan rahasia lagi, bagi sebuah bisnis, mempertahankan pelanggan lama adalah langkah yang lebih menguntungkan alih- alih terus mencari pelanggan baru. Keuntungan ini bisa kita taksir dari biaya yang perusahaan keluarkan, kemudahan dalam proses closing serta penjualan jangka panjang. Sudahkah bisnis Anda menerapkan strategi CRM ini?

Apa itu CRM (Customer Relationship Management) ?

Pengertian dari Customer Relationship Management atau CRM adalah strategi bisnis yang dirancang untuk mengelola dan memperkuat hubungan antara pelanggan dan perusahaan dengan melibatkan dukungan teknologi.

Dengan dukungan teknologi, sebuah Tool CRM dapat dapat membangun komunikasi pelanggan dengan lebih optimal. Fungsi dasar dari tool ini mencakup pengumpulan data pelanggan dari berbagai funnel, dan menganalisa perilaku pelanggan.

Melalui tool CRM, data pelanggan perusahaan akan tersimpan di database terpusat. Setiap individu yang terlibat dalam tim akan mudah mengaksesnya. Tidak heran, tool ini diprediksi dapat meningkatkan produktivitas sekitar 24% dan meningkatkan penjualan bisnis sebesar 30%.

Tujuan CRM

Di dunia bisnis modern Customer Relationship Management (CRM) bukanlah semata-mata alat teknologi. CRM adalah sebuah strategi integral yang mengejar tujuan-tujuan krusial demi meningkatkan kualitas hubungan dengan pelanggan dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Untuk lebih rincinya, berikut adalah beberapa tujuan dari hadirnya CRM : 

1. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Tujuan utama CRM adalah meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menyediakan pengalaman yang memuaskan dan personal. Dengan memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan, perusahaan dapat merancang solusi yang relevan dan memberikan layanan yang melampaui ekspektasi.

2. Mempertahankan Loyalitas Pelanggan

Salah satu fokus utama CRM adalah mempertahankan loyalitas pelanggan. Bersamaan dengan loyalty program lainnya, CRM membantu perusahaan dalam menciptakan ikatan emosional yang kuat dan mengurangi kemungkinan customer churn.

3. Mengoptimalkan Proses Bisnis

Tool CRM bertujuan untuk mengoptimalkan proses bisnis dengan mengintegrasikan data pelanggan ke dalam berbagai aspek operasional. Dengan begitu, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan merespons lebih cepat terhadap perubahan pasar.

4. Mengoptimalkan Customer Lifetime Value (CLV)

Tujuan jangka panjang CRM adalah memaksimalkan Customer Lifetime Value CLV). Dengan memahami pola pembelian dan kebutuhan pelanggan, perusahaan dapat mengarahkan upaya mereka untuk meningkatkan nilai dari setiap pelanggan dalam jangka waktu yang lebih panjang.

5. Keunggulan Kompetitif

Customer Relationship Management membantu menciptakan keunggulan kompetitif dengan memberikan wawasan yang mendalam tentang perilaku pelanggan dan kebutuhan pasar. Dengan memanfaatkan informasi ini, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih tepat waktu dan memenangkan persaingan di pasar yang semakin ketat.

Manfaat dan Fungsi CRM

Peran Customer Relationship Management (CRM) tidak terbatas pada pengelolaan data pelanggan saja. Melainkan sebagai mesin penggerak yang membawa sejumlah manfaat dan fungsi penting untuk meningkatkan efisiensi dan menciptakan pengalaman pelanggan yang tak tergantikan.

1. Pemahaman Mendalam tentang Pelanggan

Salah satu manfaat utama CRM adalah memberikan pemahaman mendalam tentang pelanggan. Dengan mengumpulkan dan menganalisis data dengan cerdas, perusahaan dapat memahami kebutuhan, perilaku, dan preferensi pelanggan secara rinci, membuka pintu untuk pengambilan keputusan yang lebih cerdas.

2. Personalisasi Pengalaman Pelanggan

CRM memungkinkan personalisasi yang mendalam dalam interaksi dengan pelanggan. Dengan menggunakan data yang terkumpul, perusahaan dapat menyajikan konten, penawaran, dan layanan yang sesuai dengan preferensi masing-masing pelanggan. Alhasil, serangkaian aktivitas ini dapat menciptakan pengalaman yang unik dan berkesan untuk pelanggan.

3. Meningkatkan Prospek Bisnis

Seperti tujuannya, CRM bekerja memaksimalkan sumber daya perusahaan. Melalui pelacakan proses penjualan dari awal hingga akhir, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang, mengelola prospek, dan memandu tim penjualan untuk mencapai target dengan lebih efektif.

4. Perbaikan Layanan Pelanggan

CRM juga berkontribusi dalam peningkatan layanan pelanggan. Dengan akses yang mudah ke riwayat interaksi pelanggan, tim customer service dapat merespons dengan komplain pelanggan cepat. Alhasil, customer service bisa memberikan solusi yang lebih relevan, dan memperkuat hubungan pelanggan.

5. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Secara keseluruhan, CRM bekerja efektif untuk meningkatkan efisiensi operasional. Mulai dari manajemen inventaris, hingga pengelolaan hubungan hingga manajemen data dan mendorong pengambilan keputusan dengan lebih mudah. Dengan integrasi CRM, setiap aspek operasional dapat dioptimalkan sehingga berjalan dengan efisien dan lancar.

6. Mengoptimalkan Time to Market

Time to Market adalah sebuah konsep yang mengacu pada periode waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan, memproduksi, dan meluncurkan produk baru. Penerapan CRM membantu perusahaan mendapatkan informasi pelanggan seperti data trend pembelian sehingga perusahaan dapat menentukan waktu yang tepat dalam sebuah peluncuran produk tertentu.

Komponen CRM

Customer Relationship Management mempunyai tiga komponen utama yang penting dan saling terhubung. Apa saja? Berikut ulasan Panda : 

1. Customer (Pelanggan)

Pelanggan adalah pilar utama dalam strategi ini. Dalam hal ini, pelanggan termasuk pelanggan yang sudah ada dan calon pelanggan. Setiap mereka yang akan, sedang, dan pernah menggunakan produk perusahaan akan masuk ke dalam komponen ini.

2. Relationship (Hubungan)

Komponen selanjutnya dalam CRM adalah relationship (hubungan). Customer Relationship Management akan membantu perusahaan untuk menjalin hubungan yang loyal dan menguntungkan.

Agar komponen ini berhasil, komunikasi adalah faktor penting. Dengan komunikasi yang baik, perusahaan dapat menjalin interaksi dua arah dengan pelanggan untuk memperoleh umpan balik yang optimal.

3. Management

Yang tidak kalah pentingnya, komponen management (manajemen) dalam CRM akan menjadi sistem peningkatan dan pengelolaan hubungan perusahaan dengan pelanggan.

Dengan pengelolaan yang baik, CRM akan membantu perusahaan mendapatkan dampak yang positif dan meningkatkan keunggulan kompetitif dari pesaing.

Tahapan dalam CRM

Sistem Customer Relationship Management (CRM) membentuk pilar strategis untuk merancang dan menjalankan interaksi yang efektif dengan pelanggan. Untuk mencapai tujuan ini, ada tiga tahapan krusial dalam CRM yang perlu dijalankan perusahaan.

1. Memperoleh Pelanggan Baru (Acquired)

Tahapan pertama dalam CRM adalah “Acquired” atau memperoleh pelanggan baru. Di tahapan ini, perusahaan harus mempunyai strategi akuisisi pelanggan baru yang efektif. Hal ini melibatkan pemasaran yang terarah, analisis target pasar, dan unique selling point.

Dengan meramu strategi pemasaran yang efektif, tahapan ini membuka pintu untuk mengembangkan pangsa pasar dan meraih perhatian pelanggan potensial.

2. Menambah Nilai Pelanggan (Enhanced)

Di tahapan selanjutnya, perusahaan dapat berfokus pada peningkatan nilai (enhanced) dari pelanggan yang sudah ada. Di persaingan bisnis yang semakin ketat, memberikan nilai tambah untuk pelanggan akan menciptakan sebuah perbedaan menjadi faktor penentu.

Perusahaan dapat menerapkan strategi personalisasi layanan, strategi up selling dan cross selling, hingga penawaran eksklusif terbatas. Dengan cara ini, perusahaan dapat memperkuat keterikatan pelanggan, meningkatkan CLV, dan menciptakan hubungan yang lebih mendalam.

3. Mempertahankan Pelanggan Lama (Retain)

Di tahapan terakhir, perusahaan akan berfokus pada mempertahankan pelanggan (Retain) yang sudah dimiliki. Tahapan ini melibatkan strategi retensi yang cerdas untuk menjaga hubungan jangka panjang pelanggan.

Melalui layanan pelanggan yang responsif, loyalty program, dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pelanggan, perusahaan dapat memastikan bahwa pelanggan tidak hanya tetap setia, tetapi juga menjadi pendukung aktif mereka.

Tips Menyusun Strategi CRM yang Efektif

Merancang Strategi CRM yang Efektif

Dalam mengimplementasikan Customer Relationship Management, strategi yang efektif adalah kuncinya. Strategi efektif bukan hanya memastikan bahwa interaksi dengan pelanggan tidak hanya berlangsung, tetapi juga memberikan nilai tambah yang signifikan.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda terapkan dalam menyusun strategi CRM yang efektif : 

1. Segmentasi Pelanggan dengan Bijak

Langkah pertama dalam menyusun strategi CRM adalah membagi pelanggan ke dalam segmen-segmen yang relevan. Strategi CRM yang efektif memahami bahwa setiap segmen memiliki kebutuhan dan preferensi yang berbeda.

Dengan memahami perbedaan ini, perusahaan dapat menyajikan solusi yang lebih tepat sasaran.

2. Personalisasi Interaksi

Pendekatan satu untuk semua bukanlah strategi yang efektif dalam dunia CRM.Di langkah pertama, Anda sudah menemukan bahwa setia pelanggan bisa masuk ke segmen yang berbeda- beda. Maka dari itu, pendekatan terhadap masing- masing segmen pun akan berbeda.

Melalui personalisasi interaksi terhadap masing- masing segmen, perusahaan dapat menciptakan pengalaman yang lebih dekat dengan hati pelanggan, merespons kebutuhan mereka secara spesifik, dan memperkuat ikatan emosional.

3. Analisis Data yang Mendalam

Strategi yang efektif melibatkan analisis data yang mendalam. Dengan menggunakan alat analisis CRM ada banyak data yang perusahaan bisa peroleh. Perusahaan dapat mengeksplorasi pola-pola yang tersembunyi, memahami tren, dan membuat prediksi yang mendukung pengambilan keputusan strategis.

4. Integrasi Omnichannel/ Multi-Channel

Menghadapi pelanggan di berbagai saluran merupakan bagian integral dari strategi CRM yang efektif. Dari media sosial hingga email, integrasi multi-channel memungkinkan perusahaan untuk berinteraksi dengan pelanggan di tempat dan waktu yang paling nyaman bagi mereka.

5. Otomatisasi dengan Konteks

Di satu sisi personalisasi, di sisi lain perusahaan juga bisa menerapkan penggunaan otomatisasi dengan bijaksana. Otomatisasi tidak hanya untuk menghemat waktu tetapi juga untuk memastikan bahwa setiap interaksi memiliki konteks yang sesuai dengan situasi dan preferensi pelanggan.

6. Penggunaan Keterlibatan Pelanggan

Strategi yang efektif menggabungkan elemen keterlibatan pelanggan. Melibatkan pelanggan dalam proses keputusan, meminta umpan balik mereka secara teratur, dan memberikan peluang bagi pelanggan untuk berpartisipasi dalam komunitas. Keterlibatan pelanggan akan memperkuat keterikatan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

7. Pemantauan dan Analisis Respon Kampanye

Setelah peluncuran kampanye, strategi yang efektif melibatkan pemantauan dan analisis respons secara cermat. Dengan memahami bagaimana pelanggan merespons, perusahaan dapat melakukan penyesuaian real-time, meningkatkan efektivitas kampanye, dan merencanakan langkah berikutnya.

8. Fleksibilitas dalam Perubahan

Terakhir, strategi yang efektif adalah yang fleksibel dalam menghadapi perubahan. Pada akhirnya, perusahaan perlu siap untuk menyesuaikan strategi CRM mereka agar tetap relevan dan efektif.

Kesimpulan : CRM Memang Sepenting Itu!

Untuk mengejar kesuksesan bisnis, implementasi Customer Relationship Management bukanlah sekadar pilihan, tetapi sebuah keharusan. CRM bukan hanya tentang teknologi, melainkan strategi yang membimbing perusahaan menuju hubungan pelanggan yang lebih erat, pengalaman yang lebih baik, dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Dengan memahami tahapan implementasi yang tepat, menerapkan strategi yang efektif, dan memilih aplikasi CRM yang sesuai, ada banyak manfaat yang perusahaan peroleh. Perusahaan menjadi lebih optimal dalam memanfaatkan kekuatan data untuk memahami pelanggan, merespons dengan cepat terhadap perubahan pasar, dan menciptakan interaksi yang lebih bermakna.

Pada akhirnya, mengintegrasikan CRM adalah bagian integral dari strategi bisnis. Bukan hanya membantu perusahaan dalam memposisikan diri untuk sukses saat ini, tetapi juga membentuk fondasi yang kokoh untuk masa depan yang lebih cerah.